Khazanah Islam
Apakah Makan Membatalkan Wudhu? Simak Jawaban Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan, makan dan minum tidak membatalkan wudhu.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Makan dan minum adalah hal yang lumrah dilakukan seseorang.
Namun jika makan setelah wudhu apakah akan bisa membatalkan wudhu?
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan, makan dan minum tidak membatalkan wudhu.
"Tapi kalau dia berlemak, susu, santan, cendol maka abis itu kumur-kumur air putih,'' kata Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, paling bagus lagi bersiwak.
Sebab ternyata dalam siwak itu terkandung zat-zat menghilangkan bau mulut, menghilangkan ulat gigi.
• Cara Mendapatkan Keutamaan Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat
Lalu, apa saja yang membatalkan Wudhu?
Melansir Muhammadiyah.or.id, berikut ini adalah hal-hal yang membatalkan Wudhu:
1. Ada sesuatu yang keluar dari dua jalan (persunatan dan dubur)
2. Bersentuhan dengan lain jenis (setubuh)
3. Menyentuh kemaluan
4. Tidur nyenyak dengan posisi miring
• Makan dan Minum Saat Imsak, Apa Hukumnya? Apakah Boleh?
Tata Cara Wudhu
Wudhu adalah satu di antara syarat sah seseorang untuk melaksanakan ibadah Shalat.
Wudu juga dapat diartikan sebagai cara mensucikan diri dari hadas kecil.
Sebelum berwudhu, beberapa di antara kita umumnya melafazkan niat wudhu demi menghilangkan hadas kecil.
• Mimpi Basah Saat Sedang Berpuasa, Apakah Lanjut Sampai Maghrib?
Berikut lafadz bacaan niat Wudhu:
نَوَيْتُ اْلوُضُوْءَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَصْغَرِ|لِلطَّهَارَةِ عَنِ اْلحَدَثِ اْلأَصْغَرِ|لِلطَّهَارَةِ لِلصَّلاَةِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
“Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil/agar suci dari hadas kecil/agar suci untuk melaksanakan shalat fardhu karena Allah Ta’ala.”
Untuk doa setelah Wudhu, bisa dilihat di bawah ini:
اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuuwa rosuuluhuu, alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriina, waj'alnii min 'ibadikash shaalihiina.
Artinya: "Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shaleh"
Melansir Muhammadiyah.or.id, ada sembilan tahapan dalam tata cara wudhu.
Adapun tatacara berwudlu adalah sebagai berikut:
1) Mengucapkan “bismillahirrahmannirrahim” serta niat dalam hati untuk membersihkan hadast kecil karena Allah semata dan berharap kepada Allah agar dosa-dosa kita diampuni.
2) Membasuh telapak tangan tiga kali sambil membersihkan sela jari-jari tangan
3) Berkumur sambil menghisap air ke dalam hidung (bila tidak berpuasa) tiga kali. Gunakan telapak tangan kanan dalam memasukkan air ke mulut/hidung. Pada waktu berkumur hendaknya sambil membersihkan gigi (menggosok gigi)
4) Membasuh muka tiga kali sambil membersihkan kotoran yang ada di sudut mata dan jenggot (jika berjenggot). Adalah suatu kebaikan apabila dapat melebihkan bagian muka yang dibasuh.
5) Membasuh kedua tangan sampai siku-siku. Mulailah tangan kanan tiga kali kemudian tangan kiri tiga kali
6) Mengusap kepala dengan air tiga kali, mulai dari ubun-ubun dari tengkuk ke ubun-ubun
7) Membasuh kedua telinga luar dan dalam
8) Membasuh kedua kaki minimal sampai mata kaki. Mulailah dengan membasuh kaki kanan tiga kali kemudian kaki kiri tiga kali. Usahakan sela-sela jari kaki juga dibersihkan, demikian juga kuku jari-jari kaki
9) Berdo’a
Asyhadu anal ilaha illallah. Wahdahu la syarikalah. Waasyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluh.