Kisah Hidup 'Rara' Si Pawang Hujan Mandalika, MELIK - Indigo Sejak Umur 9 Tahun
Dari sana Rara percaya bahwa dirinya bisa meramal apa yang akan selanjutnya dan bahkan ia meramalkan dirinya jika tetap hidup di Jogja akan susah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Menjadi viral karena aksinya sebagai pawang hujan di acara MotoGp Mandalika, Rara Istiati Wulandari punya kisah menarik.
Gelaran event MotoGP Mandalika 2022 belakangan memang menyorot banyak perhatian.
Salah satu yang menarik, yakni keberadaan pawang hujan untuk menyukseskan acara.
Adapun, sosok pawang hujan tersebut adalah Rara Istiati Wulandari.
Namun bagaimana cerita Rara sampai bisa jadi pawang hujan?
Berikut penjelasannya.
• Tak Mengenakan Alas Kaki Saat Aksi, Pawang Hujan Rara Istiani Dapat Tawaran dari Sosok Menteri Ini
Ditemui di kediamannya, Minggu 31 Maret 2019 siang, Rara panggilan akrabnya, menceritakan kisah hidupnya hingga menjadi seorang pembaca tarot sekaligus pawang hujan.
"Saya memang dari kecil indigo. Keluarga saya RR itu Raden Rara trah Solo Jogja," sebut Rara.
"Dari kecil diajarkan dunia spiritual. Konon zaman dulu eyang kakung punya adik setiap tahun tepatnya satu suro menghendel upacara di Keraton Solo."
"Dan setiap tahun ada adu-adu ilmu, siapa yang menang, dia yang handel upacaranya termasuk masalah pawang hujan," kata Rara.
Pada periode selanjutnya, eyang kakungnya tersebut menugaskan ayah Rara untuk melanjutkan tradisi tersebut.
Namun sang ayah kurang suka dengan hal tersebut. Sang ayah akhirnya mengajari dirinya.
Rara pun mulai tahu tentang hal-hal yang bersifat gaib.
• Minus Lionel Messi, Hasil PSG vs AS Monaco Hingga Turun Minum Kylian Mbappe Dkk Tertinggal
Sang ayah tahu bahwa Rara adalah anak indigo atau di Bali disebut melik.
"Saat umur tiga tahun bapak saya sakit dan diprediksi akan meninggal saat saya umur 5 tahun."