Khazanah Islam
Waktu Membaca Yasin 3x Malam Nisfu Syaban Setelah Sholat Magrib & Apakah Boleh Baca Yasin Usai Isya
Bahkan tidak hanya Surah Yasin, jikalau mampu satu Alquran penuh 30 juz juga boleh dan sah hukumnya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saat malam Nisfu Syaban umat Islam biasanya mengisi malam tersebut dengan sejumlah amalan shalih.
Satu diantara amalan yang biasa dilaksanakan adalah membaca Surah Yasin.
Membaca Surah Yasin dilakukan sebanyak 3 kali.
Tentunya banyak yang bertanya-tanya kapan waktu yang tepat membaca Yasin tersebut.
• Khutbat Jumat Hari Nisfu Syaban 18 Maret 2022 yang Penuh Keistimewaan
Ada yang menyebutkan setelah Magrib.
Sebab setelah Magrib sudah masuk pada hari berikutnya dalam kalender Islam.
Malam ini Kamis 17 Maret 2022 setelah Magrib sudah masuk malam Nisfu Syaban.
Sebetulnya boleh saja membaca Yasin baik setelah magrib ataupun waktu lainnya.
Kebanyakan orang mengambil momentum datangnya Malam Nisfu Syaban sehingga membaca yasin hingga doa Nisfu Syaban setelah magrib..
Niat yang pertama membaca Surat Yasin adalah meminta kepada Allah supaya diberikan umur panjang.
Kemudian, niat yang kedua meminta Allah SWT supaya diberikan keselematan, dijauhkan dari bahaya apapun.
Lalu, niat ketiga agar diberikan kekayaan hati.
Barulah setelah selesai membaca Surat Yasin, ada doa Nisfu Syaban.
"Sesudah membaca Surat Yasin yang ketiga ini, dianjurkan membaca doa yang dibaca waktu malam Nisfu Syaban," ungkap Sulhani Hermawan.
Saat malam Nisfu Syaban ada doa yang dianjurkan untuk dibaca selain membaca Yasin.
• Bacaan Niat Lengkap Tata Cara Mandi Wajib Wanita & Laki-laki Menjelang Malam Nisfu Syaban 2022
Bagaimana hukumnya membasa Surah Yasin di malam Nisfu Syaban?
Buya Yahya menjelaskan tidak ada anjuran khusus dari Rasulullah SAW untuk membaca Surah Yasin di malam Nisfu Sya'ban.
"Namun ijtihad para ulama tentang Surah Yasin yang dikatakan Qolbul Quran dan sebagainya, itu termasuk tawasul dengan amal shaleh," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Nabi Muhammad SAW senantiasa mengajarkan umat yang mempunyai hajat, hendaknya melakukan amal baik, termasuk membaca Al-Quran dan bersedekah, setelah itu memohon kepada Allah.
"Maka cara meninjau dari sisi syariatnya, membaca Yasin, kemudian berdoa, itu sah," ujar Buya Yahya.
Bukan hanya di malam Nisfu Sya'ban, jadi jika punya hajat misal agar dikuatkan iman, diberi kelancaran rezeki, panjang umur, itu boleh dan sah dilakukan.
Bahkan tidak hanya Surah Yasin, jikalau mampu satu Alquran penuh 30 juz juga boleh dan sah hukumnya.
Karena membaca Quran termasuk tawasul, meminta kepada Allah SWT dengan amal shaleh.
Buya Yahya mengimbau untuk tidak langsung menghakimi orang yang membaca Yasin pada malam Nisfu Sya'ban dengan sebutan haram. Harus dijelaskan secara syariat.
Nabi SAW tidak mengajarkan membaca Yasin pada malam Nisfu Sya'ban, akan tetapi Nabi SAW mengajarkan kisah dalam riwayat Imam Bukhari tentang tiga orang yang terperangkap dalam goa.
Mereka tidak bisa keluar dari goa, kemudian menyebut kebaikannya.
"Maka disebutkan ulama ini namanya tawasul dengan amal shaleh," terangnya.
Maka jika punya hajat apapun, boleh membaca Al-Quran atau surah yang lain, kemudian berdoa kepada Allah agar hajat dikabulkan oleh Allah SWT.
Setelah membaca Surah Yasin dianjurkan membaca doa malam Nisfu Sya'ban sebagai berikut:
Doa Malam Nisfu Syaban:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ
كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا
مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya:
“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut:
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’
Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”