Orang Dekat Eks Presiden AS Donald Trump Calon Pemilik Baru Chelsea

Chelsea juga telah melihat sponsor utama memboikot klub minggu ini, seperti Hyundai, Three dan Zapp.

JUSTIN TALLIS / AFP
Pandangan umum menunjukkan stadion Stamford Bridge Chelsea di London pada 3 Maret 2022. Miliarder Chelsea pemilik Rusia Roman Abramovich membuat keputusan "sangat sulit" untuk menjual klub Liga Premier, berjanji bahwa hasilnya akan diberikan kepada para korban perang di Ukraina. Miliarder itu, yang diduga memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, percaya bahwa itu adalah "kepentingan terbaik" dari pemegang Liga Champions jika dia berpisah dengan klub yang telah dia ubah sejak dia membelinya pada tahun 2003. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Orang dekat mantan Presiden AS Donald Trump dikabarkan ingin membeli Chelsea.

Adalah Woody Johnson, duta besar AS untuk Inggris hingga tahun lalu yang siap meluncurkan tawaran dua miliar pound untuk membeli Chelsea.

Dilasnir dari Marca, Johnson adalah pemilik waralaba NFL saat ini, New York Jets dan merupakan sekutu dekat mantan presiden AS Donald Trump.

Menurut The Sun, dia terus maju dengan rencananya untuk membeli Chelsea dan bertujuan untuk menyegel kesepakatan sebelum batas waktu hari Jumat.

Meskipun tawarannya lebih rendah dari 2,7 miliar pound yang ditawarkan oleh Saudi Media Group, dia yakin itu akan diterima karena hubungannya yang dekat dengan London.

Sebuah sumber sepak bola mengatakan kepada Sun bahwa Johnson dapat memberi Chelsea stabilitas jangka panjang.

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga! Chelsea Ternyata Masih Kredit Kepada Inter Milan Untuk Lukaku

"Apa yang dibutuhkan Chelsea saat ini adalah umur panjang dan stabilitas dalam hal pemilik baru," kata sumber tersebut.

"Woody dan timnya berpikir mereka bisa memberikan itu.

"Dia menjalankan Jets dengan sukses dan tahu banyak tentang industri olahraga.

"Dan dia menghabiskan empat tahun terakhir di London dan mengetahuinya dengan baik."

Robert Wood 'Woody' Johnson berusia 74 tahun dan merupakan pewaris dinasti farmasi Johnson & Johnson, dan kekayaan keluarganya diperkirakan mencapai 28 miliar pound.

Kandidat lain yang ingin membeli Chelsea adalah Saudi Media, yang mengajukan penawaran pada Senin, dan konsorsium yang dipimpin oleh Nick Candy, pengembang properti berusia 49 tahun.

Kesepakatan ini telah diperumit oleh sanksi yang dikenakan pada Roman Abramovich setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Ini berarti bahwa pemerintah Inggris secara efektif bertanggung jawab atas setiap penjualan klub, dan mungkin akan melihat klub dijual dengan harga kurang dari 3 miliar pound penilaian Abramovich.

Chelsea juga telah melihat sponsor utama memboikot klub minggu ini, seperti Hyundai, Three dan Zapp.

Bos Newcastle United Ingin Ambil Alih Chelsea

Nilai akuisisi Chelsea dipertanyakan banyak pihak setelah sang pemilik Roman Abramovich memutuskan akan menjual seharga 3 miliar Pounds atau setara Rp 57,6 triliun.

Taipan Rusia tersebut belum memberikan rincian mengenai harga jual klub sepak bola asal London, Inggris tersebut.

Sebelumnya Abramovich membeli Chelsea pada 2003 dengan harga 140 juta poundsterling.

Penawaran atas Chelsea juga akan dibuka hingga pertengahan Maret 2022.

Seperti dilansir dari laman resmi klub, Abramovich membuat pernyataan resmi bahwa keputusannya menjual klub adalah demi kepentingan terbaik klub, para penggemar, karyawan, serta sponsor dan mitra klub.

Penjualan klub juga tidak akan dilakukan dengan terburu-buru, dan dipastikan bakal mengikuti standar hukum yang berlaku.

Bahkan Abramovich tidak akan meminta pinjaman apapun untuk dilunasi karena sebelumnya Chelsea diketahui memiliki utang sebesar 1,5 miliar poundsterling kepada sang konglomerat.

Selain itu, Abramovich telah menginstruksikan kepada tim untuk mendirikan yayasan amal di mana semua hasil bersih dari penjualan akan disumbangkan untuk kepentingan semua korban perang di Ukraina melalui yayasan ini.

Keuntungan dari penjualan klub akan digunakan untuk kebutuhan penting dan mendesak bagi pra korban perang, serta mendukung pemulihan dalam jangka panjang.

2 Nama Calon Pemilik Baru Chelsea Setelah Era Abramovich, Satu Diantaranya Asal Turki

“Ketahuilah bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk dibuat, dan ini menyakitkan saya untuk berpisah dengan klub dengan cara ini. Namun, saya percaya ini demi kepentingan terbaik klub,” ujar Ambramovich.

Dalam keterangan tersebut, Abramovich tidak menyebutkan bahwa ada kepentingan di balik invasi Rusia ke Ukraina.

Termasuk apa yang dituduhkan padanya selama ini bahwa dia memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, tekanan untuk menjual klub bahkan datang dari anggota parlemen Inggris khususnya Partai Buruh.

Seperti diberitakan The Guardian, Anggota Parlemen dari Partai Buruh Chris Bryant menjadi kritikus paling vokal yang selalu mengaitkan Abramovich dengan negaranya yang adalah penjahat kemanusiaan karena menyulut perang.

Pemimpin Partai Buruh Sir Starmer juga menekan Perdana Menteri Boris Johnson untuk memberi sanksi kepada Abramovich. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved