Breaking News

Khazanah Islam

Hukum Puasa di Hari Jumat Menurut Ustadz Abdul Somad dan Khalid Basalamah

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan, yang dilarang Rasulullah SAW berpuasa di hari Jumat adalah puasa yang hanya dilakukan di hari itu saja

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi hukum puasa di hari Jumat, boleh atau tidak? 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nisfu Syaban tahun 2022 ini jatuh pada hari Jumat 18 Maret 2022.

Pada hari Nisfu Syaban, umumnya umat Islam melaksanakan Puasa Nisfu Syaban atau lebih dikenal dengan nama Puasa Ayyamul Bidh.

Berhubung Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan hari Jumat, ada yang bertanya apakah boleh dilaksanakan?

Sebab ada hadits Nabi Muhammad SAW yang melarang untuk berpuasa di hari Jumat.

Bagaimana sebenarnya hukum puasa di hari Jumat? Apakah boleh atau tidak?

Lafaz Niat Puasa Nisfu Syaban Hari Jumat 18 Maret 2022

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan, yang dilarang Rasulullah SAW berpuasa di hari Jumat adalah puasa yang hanya dilakukan di hari itu saja.

Contohnya orang sengaja berpuasa di hari Jumat untuk memuliakan hari itu.

Maka puasa itu dilarang Nabi Muhammad SAW.

"Maka kalau akan puasa hari Jumat, dahului di hari Kamis. Atau didulukan Jumat, besok ditambah dengan hari Sabtu. Kamis Jumat boleh, Jumat Sabtu boleh. Atau tiga, Kamis, Jumat dan Sabtu, boleh," katanya.

UAS mengatakan, adapun kalau seseorang puasa Nabi Daud, dimulai Senin, lalu pada hari Jumat dia berpuasa, maka boleh.

Lafaz Niat Baca Yasin 3 Kali di Malam Nisfu Syaban

"Yang tak boleh puasa di hari Jumat adalah puasa hanya di hari itu. Mengkhususkan puasa hanya di hari Jumat karena mengangungkan Jumat dengan puasa, maka dilarang Nabi Muhammad SAW," jelas UAS.

Hal senada disampaikan Ustadz Khalid Basalamah.

Menurutnya, yang dilarang adalah menjadikan Jumat sebagai awal melaksanakan puasa.

Namun jika puasa yang tepat momennya pada hari itu dan dia (puasanya) tidak sendirian, maka dibolehkan.

"Seperti misalnya puasa Ayyamul Bidh tiga hari setiap bulan. Ternyata tanggal 13 itu hari Jumat. Berarti otomatis tanggal 14 nya Sabtu dan Ahadnya tanggal 15. Memang tanggal puasa, maka silakan. Boleh saja berpuasa," urainya.

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh di Nisfu Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."

Doa Buka Puasa

Bacaan doa buka puasa, ada dua yang tertera dalam Hadits.

Doa buka puasa ini bisa dibaca saat berbuka puasa, tak hanya puasa Senin Kamis dan puasa Ayyamul Bidh.

Berikut ini adalah bacaan doa buka puasa:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"

Bisa juga membaca doa berikut ini:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved