Khazanah Islam
Malam Nisfu Syaban 2022 Hari Apa? Lengkap Waktu Membaca Doa Nisfu Syaban hingga Niat Baca Yasin
Malam Nisfu Syaban 1443 H bertepatan dengan Kamsi 17 Maret 2022-Jumat 18 Maret 2022.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Malam Nisfu Syaban 2022 segera tiba.
Malam Nisfu Syaban 1443 H bertepatan dengan Kamsi 17 Maret 2022-Jumat 18 Maret 2022.
Selepas Magrib tanggal 17 Maret tersebut sudah masuk malam Nisfu Syaban atau 15 bulan Syaban.
Pada malam ini ada sejumlah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan umat Islam.
• Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Syaban Menurut Ustadz Syafiq Riza Basalamah dan Buya Yahya
Satu diantaranya adalah membaca yasin dan membaca doa Nisfu Syaban.
Doa Nisfu Syaban dibaca setelah magrib.
Melansir dari Tribun News, menurut Sulhani Hermawan, M.Ag, Dosen IAIN Surakarta, Syaban secara umum dapat diartikan sebagai jalan menuju kebaikan yang tidak mudah dilalui.
Ada berbagai amalan yang bisa dilakukan di bulan Syaban.
Satu di antaranya adalah memperbanyak puasa Sunah.
"Amalan yang bisa dilaksanakan yakni meneguhkan kembali bagaimana melaksanakan sholat lima waktu. Kemudian, menjalankan puasa Sunah," kata Sulhani Hermawan kepada Tribunnews.com dalam acara OASE, Jumat 19 Maret 2021 lalu.
Pada malam Nisfu Syaban atau setelah sholat Maghrib, kita bisa membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.
Niat yang pertama membaca Surat Yasin adalah meminta kepada Allah supaya diberikan umur panjang.
Kemudian, niat yang kedua meminta Allah SWT supaya diberikan keselematan, dijauhkan dari bahaya apapun.
Lalu, niat ketiga agar diberikan kekayaan hati.
• Kapan Puasa Nisfu Syaban Dimulai dan Berapa Lama ? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Barulah setelah selesai membaca Surat Yasin, ada doa Nisfu Syaban.
"Sesudah membaca Surat Yasin yang ketiga ini, dianjurkan membaca doa yang dibaca waktu malam Nisfu Syaban," ungkap Sulhani Hermawan.
Saat malam Nisfu Syaban ada doa yang dianjurkan untuk dibaca selain membaca Yasin.
Setelah membaca Surah Yasin dianjurkan membaca doa malam Nisfu Sya'ban sebagai berikut:
Doa Malam Nisfu Syaban:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ
كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا
مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya:
“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut:
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’
Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”