Doa Katolik

Renungan Katolik Sabtu 5 Maret 2022 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Renungan Katolik 5 Maret 2022 pekan biasa VIII. Bacaan pertama Yesaya 58:9b-14 dan bacaan injil Lukas 5:27-32.

CHANDAN KHANNA / AFP
Misa Katolik dirayakan di Conservative Political Action Conference 2022 (CPAC) di Orlando, Florida pada 24 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Sabtu, 5 Maret 2022.

Renungan Katolik 5 Maret 2022 pekan biasa VIII.

Bacaan pertama Yesaya 58:9b-14 dan bacaan injil Lukas 5:27-32.

Mazmur Tanggapan Mzm 86:1-2.3-4.5-6.

Mengapa Pantang dan Puasa Dilakukan Selama 40 Hari? Apa Makna Angka 40 Dalam Gereja Katolik?

Bacaan Pertama: Yesaya 58:9b-14

Inilah firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah.

Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.

Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu.

Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.

Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan.

Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni.

Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”.

Apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan.

Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan.

Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 86:1-2.3-4.5-6

Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi: selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.

2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bacaan Injil: Lukas 5:27-32

Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!”

Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya.

Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus,

“Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Kalender Prapaskah dan Paskah 2022 Lengkap Jadwal Pantang dan Puasa Umat Katolik

Renungan Katolik

Dalam proses pertobatan, sering kali kita dihambat oleh pandangan negatif kita atas diri kita sendiri dan rasa pesimis yang tidak membuka kemungkinan untuk berubah.

Pandangan masyarakat tentang Lewi juga sungguh negatif karena dia adalah seorang pemungut cukai.

Tetapi, Yesus tidak hanya melihat sebatas penampilan lahiriah tetapi juga menembus sampai ke kedalaman hati, sampai pada kebaikan yang masih tersembunyi.

Terhadap tindakan dosa, Yesus bersikap tegas, yaitu menolak dan memanggil untuk bertobat.

Sedangkan, kepada pribadi yang berdosa, Yesus menunjukkan perhatian dan kasih-Nya serta memanggil untuk bertobat.

“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit!” (Luk. 5:27-32).

Penerimaan dan kasih Yesus mengubah Lewi dan memunculkan apa yang terbaik dalam dirinya, sehingga Allah bisa menggunakannya untuk menjadi saluran berkat-Nya.

Kita bisa menjadi apa yang terbaik yang ada dalam diri kita, karena Yesus mencintai kita.

Kuasa cinta-Nya mengubah kita secara total (Yes. 58: 9b- 14).

Ya Yesus, bantulah kami untuk mengalami cinta-Mu agar apa yang terbaik dalam diri kami bisa diwujudkan. Terima kasih, Yesus! Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved