Dongeng Anak Sebelum Tidur Berjudul Putri Berambut Merah dan Burung Berwarna Emas
Dongeng juga menjadi satu diantara media komunikasi untuk menyampaikan beberapa pelajaran dari pesan moral yang didapatkan.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dongeng bisa dibacakan untuk anak sebelum tidur. Dongeng dapat menjadi wahana untuk mengasah imajinasi, alat pembuka cakrawala anak, mencerdaskan anak dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dongeng juga menjadi satu diantara media komunikasi untuk menyampaikan beberapa pelajaran dari pesan moral yang didapatkan.
Sehingga, diharapkan anak dapat menerapkan apa yang sudah didengarkan dalam kehidupan sehari-hari.
(Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini)
• Cerita Anak Sebelum Tidur yang Bisa Dibacakan oleh Orangtua ! Ada 10 Dongeng Pilihan Sarat Edukasi
Jika anda mencari dongeng untuk anak, bisa coba baca dongeng berjudul Putri Berambut Merah dan Burung Berwarna Emas yang dikutip Tribunpontianak.co.id dari Morinaga Platinum :
Putri Berambut Merah dan Burung Berwarna Emas
Dongeng sebelum tidur ini menceritakan seorang princess atau putri cantik yang tinggal di sebuah kerajaan.
Putri tersebut memiliki rambut merah panjang dan sangat menyukai mawar.
Semua orang pun memanggilnya dengan nama Putri Bunga Mawar.
Setiap malam, Putri Bunga Mawar pergi ke balkon. Ia bertepuk tangan dan tak lama seekor burung emas tiba-tiba datang dan hinggap di bahunya.
Seketika, rambut Si Putri pun mulai bersinar dengan cahaya merah cemerlang.
Ketika burung tersebut mulai melantunkan sebuah lagu, Putri Bunga Mawar pun ikut bernyanyi.
Suara indahnya membuat semua orang di kerajaan tertidur dan bermimpi indah.
Hingga suatu hari, sesuatu yang mengerikan terjadi.
Seorang penyihir datang dan mengutuknya. "Abrakadabra, simsalabim, semoga warna mawar redup!" kata penyihir itu.
• Adab Sebelum Tidur Dalam Islam
Rambut Putri Bunga Mawar pun langsung berubah menjadi hitam.
Malam itu, Putri Bunga Mawar kembali keluar di balkon dan bertepuk tangan.
Tetapi ketika burung emas itu muncul, rambutnya bersinar hitam bukannya merah.
Putri Bunga Mawar pun kembali menyanyikan lagu pengantar tidur.
Saat semua orang di kerajaan tertidur, mereka malah bermimpi buruk.
Pada hari berikutnya, Putri Bunga Mawar pun merasa sedih dan bertanya kepada burung emas, "Bagaimana aku bisa membuat mimpi rakyat begitu manis lagi hingga fajar menyingsing?"
"Rambut hitam di air mawar," jawab Si Burung Emas.
Meski bertanya-tanya pada nasihat ini, Si Putri Bunga Mawar tetap mematuhinya.
Ia mengisi baskom dengan air dan menaburkan kelopak mawar di permukaannya.
Kemudian, ia mencelupkan rambutnya ke dalam air mawar, dan warna merah pada rambutnya pun telah kembali.
Penyihir jahat itu sangat marah karena kutukannya patah. Ia memutuskan untuk mengutuknya lagi.
Kali ini, sang penyihir mengambil semua bunga mawar di seluruh kerajaan.
"Mari kita lihat bagaimana kamu akan mematahkan kutukanku sekarang!" dia mencibir, dipenuhi amarah.
Sekali lagi, Sang putri pun kembali merasa sedih dan bertanya kepada burung itu, "Katakan, burung emas, bagaimana aku bisa membuat mimpi rakyat begitu manis kembali?" "Rambut hitam di air mawar," jawab burung itu.
"Tapi di mana aku harus menemukan bunga mawar?" "Rambut hitam di air mawar," burung itu berkicau dan terbang menjauh.
Sang putri tidak tahu harus berbuat apa. Ia menangis hebat hingga salah satu air matanya jatuh ke tanah.
• Cara Mengatasi Demam Tinggi pada Anak di Malam Hari
Pada saat itu, seorang pangeran muda dan tampan datang dan mengeluarkan sebuah kotak kecil beserta sehelai rambut merah dari dalamnya.
Pangeran membungkuk dan meletakkan rambut di atas air mata sang putri.
Keajaiban pun terjadi. Tiba-tiba, rambut merah berubah menjadi mawar merah.
Sang pangeran mengambil mawar dan membawanya ke sang putri.
Putri Bunga Mawar segera memetik kelopaknya untuk menambah air di baskom.
Kemudian, dia mencelupkan rambutnya ke dalam, dan kutukan itu kembali patah.
Kemudian, Raja bertanya kepada pangeran, "Wahai Pangeran, di mana kamu menemukan rambut merah itu?"
"Ketika Putri Bunga Mawar dan hamba sama-sama masih menjadi anak-anak. Hamba mengambil sehelai rambut dari kepalanya sebagai tanda hamba padanya. Sebaliknya, Putri Bunga Mawar juga melakukan hal yang sama kepada hamba, sembari menarik sehelai rambut hamba sendiri."
Mengetahui bahwa kutukannya telah dipatahkan lagi, penyihir tiba-tiba meledak.
Sejak saat itu, bunga mawar bermunculan di setiap taman di kerajaan.
Setiap malam Putri bunga mawar menyanyikan lagu pengantar tidur yang semua orang tertidur dan bermimpi indah hingga fajar menyingsing.
(*)