Ramadhan Kareem
38 Hari Lagi Ramadhan 2022, Lakukan Persiapan Termasuk Jelang Malam Nisfu Syaban
Tiga amalan ini menurut Ustadz Adi Hidayat, dikerjakan Rasulullah SAW sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bulan Ramadhan 1443 Hijriyah akan tiba 38 hari lagi.
Tepatnya pada hari Sabtu 2 April 2022.
Menjelang datangnya bulan Ramadhan, umat Islam perlu melakukan berbagai macam persiapan.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan sebagai persiapan menjelang Ramadhan.
Tiga amalan ini menurut Ustadz Adi Hidayat, dikerjakan Rasulullah SAW sebelum memasuki bulan Ramadhan.
• Mengenal Malam Nisfu Syaban, Malam Istimewa Sebelum Bulan Ramadhan
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Shalat
Amalan pertama yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelum memasuki bulan Ramadhan adalah meningkatkan kuantitas (jumlah) dan kualitas shalat.
Yang dimaksud dengan meningkatkan jumlah shalat ialah menambah jenis shalat yang dilakukan di samping mengerjakan shalat fardhu 5 waktu.
Yaitu dengan mengerjakan shalat-shalat sunnah baik siang dan malam.
Misalnya, berlatih mengerjakan tahajud, shalat Dhuha, shalat sunnah rawatib atau shalat-shalat sunah lainnya.
Tujuannya untuk membiasakan diri agar dapat konsisten mengerjakan amalan tersebut di bulan Ramadhan.
Terutama pengerjaan shalat sunnah pada malam hari agar mampu menunaikan ibadah shalat tarawih secara penuh di tiap malamnya.
• Ramadhan Secara Bahasa Berarti Bulan Membakar Apa Maksudnya?
2. Berinteraksi dengan Al Quran
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan amalan kedua yang dilakukan oleh Rasulullah sebelum memasuki bulan Ramadhan adalah berinteraksi dengan Alquran.
Yaitu dengan memperbanyak bacaan, memahami makna yang dikandung, dan menghafal ayat-ayatnya.
Sebagaimana diketahui, salah satu keistimewaan pada bulan Ramadhan karena pada bulan inilah kitab suci umat Islam, Alquran diturunkan.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW selalu memperbanyak berinteraksi dengan Alquran di setiap memasuki bulan Ramadhan.
3. Memperbanyak Sedekah
Amalan sedekah pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
“Kata Ibnu Abbas ra, tidak ada kegiatan Nabi Muhammad SAW yang lebih maksimal di bulan ramdahan, kecuali memperbanyak sedekahnya,” kata Ustad Adi Hidayat dalam ceramahnya.
“Sedekahnya nabi saking luar biasa indahnya, seperti mengalahkan angin yang bertiup sepoi-sepoi. Disampaikan dalam keadaan lembut, diterima dalam keadaan tenang, dibagikan dalam keadaan nyaman,” sambungnya.
Karena itu, perlu membiasakan diri untuk membiasakan diri menanamkan amalan ini sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Sehingga pada bulan ramadhan nanti mampu memperbanyak sedekah agar mendapatkan pahala yang 10 kali lipat lebih banyak dari hari biasa.
Malam Nisfu Syaban
Mendekati bulan Ramadhan artinya kita juga semakin dekat dengan bulan Sya'ban.
Malam pertengahan bulan Sya'ban atau malam Nisfu Syaban diketahui punya keutamaan dibanding malam lain.
Sebab pada malam itu, Allah SWT mengampunkan dosa yang pernah dilakukan manusia.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Syaban belum juga berdamai.
"Semua yang beribadah di malam itu, diampunkan Allah kecuali orang-orang yang menyekutukan Allah dan mereka yang belum berdamai," kata Ustadz Abdul Somad.
"Jadi malam ini bisa dibilang malam perdamaian, supaya masuk bulan Syaban hatinya plong," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, pada malam NIsfu Syaban, bisa dihidupkan dengan berbagai macam ibadah.
Seperti baca Al Qur'an, zikir, tahajud, witir, shalat sunah taubat dan juga tahajud.
Amalan yang bisa dilakukan di malam Nisfu Syaban adalah amalan-amalan sunnah yang juga bisa dilakukan di waktu lain.
Artinya tidak ada amalam khusus di malam ini.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tak ada penjelasan spesifik terkait amalan Nabi Muhammad SAW pada malam Nisfu Syaban.
“Jadi kalau ada amalan yang spesifik menujukkan di malam itu maka disepakati oleh ulama disebut sebagai hadist palsu," katanya.
"Misal hadist yang mengatakan bangun di malam Sya'ban tunaikan shalat sekian rakaat dibacakan dengan qulhu dan sebagainya. Itu saking palsunya hadist itu, di kitab hadist paslu saja nggak ada," paparnya.
"Jadi kalau mau menghidupkan malam nifsu syaban silahkan saja lakukan shalat tahajud, baca Alquran, istighfar, silahkan saja," jelas Ustaz Adi Hidayat.
UAH mengatakan, pada siang hari Nisfu Syaban bisa diisi dengan berpuasa Ayyamul bidh.
"Silakan saja asal jangan disandarkan dengan hadist yang bermasalah," tegas UAH.