Tingkatkan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Kemenag Singkawang Lakukan Pembinaan

Azhari menerangkan, terdapat tiga aspek penting dalam moderasi beragama, yakni integritas, solidaritas, dan toleransi.

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Dok. Kemenag Singkawang
Foto bersama jajaran Kemenag Singkawang bersama guru PAI se-Kota Singkawang. Kamis 17 Februari 2022 kemarin. /Dok. Kemenag Singkawang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang menggelar pembinaan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam moderasi beragama kepada guru PAI se-Kota Singkawang, di Restoran Kampung Batu Singkawang, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada Kamis 17 Februari 2022 kemarin.

Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Kasi Pendis, Aliyansah menerangkan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk memberikan pemahaman dan internalisasi moderasi beragama kepada guru Pendidikan Agama Islam yang melaksanakan proses pendidikan di sekolah.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada guru Pendidikan Agama Islam tentang strategi dan langkah efektif dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam," ujar Aliyansah, Jumat 18 Februari 2022.

Sementara itu, Plt. Kepala Kankemenag Kota Singkawang, Azhari menerangkan, terdapat tiga aspek penting dalam moderasi beragama, yakni integritas, solidaritas, dan toleransi.

Bhabinkamtibmas Polsek Singkawang Selatan Imbau Warga Tak Buka Lahan dengan Cara Membakar

Integritas, kata Azhari, adalah keselarasan antara akal pikiran dan hati untuk senantiasa jujur yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, ucapan senantiasa selaras dengan perbuatan.

"Selaku guru Pendidikan Agama Islam wajib membiasakan diri dan berintegritas, baik melaksanakan tugas sebagai guru, maupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari," ujar Azhari.

Sedangkan solidaritas, lanjutnya, adalah sikap dan perilaku saling percaya. Dalam suatu komunitas yang terdiri dari personal-personal yang saling percaya, maka akan timbul persahabatan, saling hormat menghormati, dan terdorong untuk bertanggung jawab dan saling memperhatikan.

"Solidaritas inilah yang wajin dimiliki setiap warga negara Indonesia yang hidup dalam kemajemukan. Harapan kami guru Pendidikan Agama Islam dapat memahami, menghayati, dan mengamal, serta dapat mendidik siswa di sekolah dalam memaknai esensi solidaritas dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Sementara Toleransi, ia katakan adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik secara individu maupun kelompok. Hidup di Indonesia dengan falsafah hidup Pancasila dengan kewajiban mengimplementasikan Bhineka Tunggal Ika.

"Bahwa sikap toleransi menjadi wajib dimiliki oleh setiap insan Indonesia. Salah satu kebanggaan Kota Singkawang adalah predikat kota tertoleran. Oleh karena itu, mari kita pertahankan, bahkan ditingkatkan. Mulai dari diri kita masing-masing dan insya Allah dapat kita dakwahkan kepada masyarakat secara massif," tukasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Singkawang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved