Mahasiswi Meninggal Terbawa Arus
Tangan Wari Tak Kuasa Memegang Aulia, Cerita Wari Kehilangan Aulia
“Memang biasa mandi di situ. Hari hari anggota mandi di sungai,” ucap Wari, ketua kelompok KKM di Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
“Naik ke atas lalu mengejar tiga teman yang terseret. Saya lari ke bawah, karena lokasi kami mandi di atas bukit. Saya langsung turun,” tuturnya.
Tiba di bawah, teriakan Wari beradu dengan suara hujan dan gemuruh rob. Wari berteriak minta tolong ke warga sekitar.
“Saya berteriak minta tolong ke warga, bahwa ada kawan saya terseret arus,” katanya.
Wari berupaya mengejar lebih cepat dari air menuju sebuah jembatan.
“Karena air masih lambat saya mengejar di jembatan, menunggu di jembatan,” katanya.
Tiba di jembatan, warga mulai keluar rumah. Satu diantara warga bilang bahwa ada yang melihat Aulia.
“Saya langsung turun ke bawah langsung terjun menangkap Aulia,” ujarnya.
Wari terjun ke sungai meraih tangan Aulia. Di tengah arus kencang itu ia berusaha menggendong.
Wari terguling begitu pun Aulia.
“Saye sempat terguling juga karena terbawa arus air. Terus di depan ada bambu yang melintang,” katanya.
Wari memegang kuat bambu sambil memegang Aulia. Terkejut Wari melihat bibir Aulia membiru, kepalanya luka.
“Saat itu bibir aulia sudah biru luka luka di kepala. Kemungkinan ia terbentur sehingga pingsan,” katanya.
Di tengah derasnya arus Wari kian lemah, dadanya tertekan. Tangannya lepas dari bambu yang ia pegang.
“Saya terus berupaya menjangkau bambu, bambu berhasil saya raih Aulia masih saya pegang dengan tangan kanan.
Tangan Wari lepas dari bambu. Namun saat berupaya menyeret Aulia, tangannya terlepas dari Aulia.