Mahasiswi Meninggal Terbawa Arus
Tangan Wari Tak Kuasa Memegang Aulia, Cerita Wari Kehilangan Aulia
“Memang biasa mandi di situ. Hari hari anggota mandi di sungai,” ucap Wari, ketua kelompok KKM di Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Mimik wajah Wari tampak lesu. Sudut matanya berkerut. Ia masih dirundung awan gelap saat melepas kepergian Aulia Rahmah di pemakaman Desa Sungai Rambah, Kecamatan Sambas, Rabu 2 Februari 2022.
Usai pemakaman Aulia Rahmah, begetar bibir Wari mengenang kejadian nahas itu bermula. Masih segar ingatannya saat rob merenggut nyawa teman kuliahnya.
Wari mengatakan posko KKM nya kedatangan teman dari kelompok KKM lain. Aulia dan temannya, tanpa Wari dengar sebelumnya berencana mandi di sungai tempat biasa anggota kelompok mandi.
“Pukul 12.00 WIB, tiga teman Aulia dari kelompok KKL lain datang ke posko, mereka datang untuk main dan berencana untuk mandi. Namun saya tidak tahu sebelumnya mereka berencana buat mandi,” ujarnya.
Wari bercerita sungai itu jadi tempat mandi sehari hari anggota kelompok.
“Memang biasa mandi di situ. Hari hari anggota mandi di sungai,” ucap Wari, ketua kelompok KKM di Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur.
Aulia dan temannya pergi dahulu. Namun Wari dan teman laki laki yang lain menyusul belakangan. “Kami laki laki menyusul. Saya dengan tiga laki laki nyusul pukul 14.00 WIB,” katanya.
Aulia dan temannya mandi di sungai terlebih dahulu. Sekira pukul 15.15 WIB, Wari mandi hampir 1,5 jam hujan lebat mengguyur. Petaka itu muncul.
“Tiba tiba hujan turun, kami tidak tahu karena baru, jarang mandi saat hujan di situ juga sehingga tiba tiba air bah datang,” katanya.
• Mahasiswi KKM Fisip Untan Meninggal Terbawa Arus, Sang Ayah Sebut Aulia Berencana Lanjutkan S2
Hujan lebat mengakibatkan rob datang. Secara tiba tiba dan tak pernah dikira Wari dan teman temannya.
Empat teman Wari terseret arus, termasuk Aulia. Berpacu dengan deras hujan Wari menyelamatkan temannya.
“Saya reflek menyelamatkan dua teman, dua orang saya pegang saya bawa ke tepi. Yang hanyut semuanya ada empat orang,” katanya.
Wari meraih seorang temannya. Ia membawanya ke tepi sungai. Namun tiga lainnya masih terseret arus.
“Pertama selamat langsung ke tepi. Ketiga lainnya terseret arus. Tiga orang ini dua cewek satu cowok. Termasuk Aulia,” ujarnya.
Wari mengejar tiga teman lainnya yang masih terseret arus. Walau menanjak, kakinya melangkah kencang dari tepi sungai.