Mahasiswi Meninggal Terbawa Arus
Kenang Anaknya Ingin Raih Magister, Air Mata Kamil Menetes Saat Prosesi Pemakaman Aulia Rahmah
Sebab kata temannya, Aulia dan rekan-rekannya sudah kerap kali mandi di lokasi tersebut.
Banjir Bandang
Banjir bandang yang merenggut nyawa Aulia Rahmah (23), seorang Mahasiswi KKM FISIP Untan di Desa Wisata, Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, baru terjadi kali ini.
Warga setempat yang tak ingin disebut namanya mengungkapkan, banjir bandang tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Banjir pernah, tapi tidak pernah tiba-tiba dan deras seperti kemarin," ujar warga setempat.
Di hari-hari biasanya, ketinggian air hanya setinggi mata kaki hingga lutut orang dewasa. Namun, saat peristiwa kemarin, ketinggian air cukup tinggi hingga menyebabkan tubuh korban terseret arus.
Dari pantauan Tribun, sungai di Desa Wisata tersebut dipenuhi dengan bebatuan tumpul hingga tajam. Di lokasi tempat para mahasiswa tersebut mandi berada dataran yang cukup tinggi. Sehingga, menyebabkan arus aliran sungai menjadi sangat deras.
Di tempat berbeda, Kapolres Singkawang, AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo, melalui Kapolsek Singkawang Timur, Dwi Hariyanto Putro SH, menerangkan korban mengalami luka di kepala. Luka tersebut, kemungkinan disebabkan benturan yang dialami korban saat terseret arus sungai.
"Pada kepala korban ditemukan luka, diduga akibat terbentur batu saat terseret arus air sungai," ujar Kapolsek.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang di Sungai Bagak di Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, menerjang tubuh Mahasiswa FISIP Untan Pontianak, Aulia Rahmah (23) hingga terseret arus dan meninggal dunia, Selasa 1 Februari 2022 .
Kasi Pemberdayaan Masyarakat (PM) Kelurahan Bagak Sahwa, Janadin mengungkapkan, guyuran hujan yang begitu deras menyebabkan banjir bandang tersebut terjadi. Padahal, di hari-hari biasanya, tinggi air sungai Bagak biasanya hanya setinggi mata kaki hingga betis orang dewasa.
Untuk diketahui, Aulia Rahmah merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura yang tengah mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kelurahan Bagak Sahwa. Aulia Rahmah dinyatakan meninggal dunia setelah terhempas air bah saat sedang mandi bersama berberapa teman KKM lainnya.
Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Drs Sabran Ahyar M Si, menyampaikan belasungkawa atas nama FISIP yang sedalam-dalamnya, terhadap korban KKM yang meninggal di Singkawang.
“Saya atas nama pimpinan fakultas akademika FISIP Untan, menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya, terhadap mahasiswa, atas nama Aulia Rahma, Prodi Administrasi Publik FISIP Untan,” ujarnya.
Ia menceritakan, saat kejadian mahasiwa tersebut sedang melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). Para mahasiswa tersebut sedang melakukan wisata di dekat lokasi Pos Kelompok 5, karena sudah menyelesaikan program kerja mereka.
“Bagak Sahwa itu sesuai dengan target telah terlaksana, karena kegiatan KKM inikan, seluruh mahasiswa yang ada di Singkawang, tinggal beberapa hari lagi rencananya akan ditarik ke fakultas pada tanggal lima atau enam,” ucapnya.
Sabran Ahyar mengatakan saat kejadian ada delapan mahasiswa dari pos lima ditambah pos KKM lain sebanyak lima orang.