Ibadah Misa Imlek, Wakil Ketua MABT Sambas Sebut Esensi Imlek Adalah Syukur

“Tetapi di masa pandemi ini makna imlek membuat kita semakin bersatu untuk tetap kuat dan bangkit dari keterpurukan ekonomi,” ujarnya.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/IMAM MAKSUM
Ketua MABT Sambas Yakob Pujana saat Misa Imlek di Gereja Kristus Raja Sambas, Selasa 1 Februari 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Umat tionghoa melaksanakan Misa Tahun Baru Imlek di Gereja Kristus Raja Sambas Jalan Gusti Hamzah, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Selasa 1 Februari 2022.

Wakil Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kebupaten Sambas, Yakob Pujana mengatakan misa imlek dilaksanakan satu kali setiap tahunnya.

“Untuk di Gereja Kristus Raja Sambas akan melaksanakan satu kali misa. Misa syukur imlek dimulai pukul 08.00 dan selesai sekitar 10.00 WIB,” katanya.

Yakob Pujana mengatakan Misa Tahun Baru Imlek diadakan setahun sekali dalam merayakan Tahun Baru Imlek.

Menurut Yakob Pujana makna dari Hari Raya Imlek esensinya adalah rasa syukur kepada Tuhan atas segala yang diterima pada tahun sebelumnya.

“Tetapi di masa pandemi ini makna imlek membuat kita semakin bersatu untuk tetap kuat dan bangkit dari keterpurukan ekonomi,” ujarnya.

Usai Misa Imlek, Umat Tionghoa di Sambas Harap Tahun Macan Air Penuh Kebahagian dan Kedamaian

Yakob Pujana menjelaskan selama hampir dua tahun Indonesia terpuruk akibat pandemi. Jadi kata dia, tahun ini adalah shiao macan air yang menggambarkan kekuatan, dan semangat keberanian.

“Macan itu adalah menggambarkan kekuatan dan semangat keberanian. Untuk kita bersama sama bangkit kembali dari keterpurukan yang kita alami hampir dua tahun,”

Yakob Pujana mengatakan dengan tidak diadakannya atraksi tatung bukan berarti mengurangi esensi imlek.

“Tidak mengurangi makna dan esensi,” ujarnya.

Sebab dia berujar, umat memahami dengan kondisi pandemi covid-19 ini. Selain itu, lantaran kondisi melonjaknya varian omicron, perayaan imlek harus dilakukan dengan sederhana.

“Satu dua hari ini bahkan dikabarkan ada peningkatan varian omicron, jadi kami menerima untuk tidak melksanakan imlek secara besar besaran,” katanya.

Yakob Pujana menungkapkan pihaknya mengikuti himbauan gubernur dan bupati agar melaksanakan perayaan imlek dengan sederhana tanpa mengurangi makna imlek. (*)

(Simak berita terbaru dari Sambas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved