Mursidi Sebut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMPN 1 Sintang Berjalan Lancar
Dengan adanya PTM terbatas siswa dan guru bertemu di sekolah, walaupun dibagi menjadi dua sesi pertemuan dan 2 jam durasi pembelajaran.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMPN 1 Sintang, berjalan lancar. Pihak sekolah mengakui tidak ada kendala dalam penerapan protokol kesehatan bagi siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran di kelas.
"Sejauh ini, PTM terbatas sangat berjalan dengan baik," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Sintang, Mursidi, Kamis 27 Januari 2022.
Hasil evaluasi pihak sekolah, penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan secara maksimal, sesuai dengan petunjuk Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang. Baik dari jumlah siswa, maupun jam belajar.
"Penerapan prokes sangat baik tidak ada masalah. Kita selama ini mengikuti petunjuk arahan satgas kabupaten, baik jumlah siswa mapun jam belajar, atur jarak, cuci tangan semprot disinfektan tiap kelas secara periodik dan kita cek suhu, setiap msduk ke ruang sekolah, jadi alhamdulillah berjalan baik. Tidak ada kendala palagi kita sudah siapkan ruang UKS kita yang sangat komprehensif, jadi kita antisipasi seandainya ada 1 hal kita sudah siap 100 persen," ujar Mursidi.
• Suami dari Ibu dan Anak yang Kepergok Warga Curi Motor di Sintang Ikut Diamankan Polisi
Mursidi menilai, dengan adanya pertemuan tatap muka terbatas ini sangat membantu dalam prose belajar mengajar. Karena, pada waktu melalui daring, ini snagat banyak kekurangan karena terutama siswa harus punya handphone.
Dengan adanya PTM terbatas siswa dan guru bertemu di sekolah, walaupun dibagi menjadi dua sesi pertemuan dan 2 jam durasi pembelajaran.
"Alhamdulillah selama ini berjalan dengan lancar. Guru dan siswa bisa berkomunikasi langsung karena kalau lebih dari dua tahun kita melalui daring itu kita tidak kenal dengan siswa, siswa pun tak kenal dengan guru, terutama kelas 7 smp, dia belum sempat masuk sekolah sudah pakai daring, jadi dia sulit untuk menyesuaikan proses pembelajaran melalui daring," kata Mursidi. (*)
(Simak berita terbaru dari Sintang)