Penjual Gorengan 'Tahu Walik' di Mempawah Keluhkan Kenaikan Harga Minyak Goreng

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Fitri (22) penjual gorengan 'Tahu Walik' yang sehari-hari berjualan di sekitar Jalan GM Taufik, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, mengeluhkan dengan naiknya harga minyak goreng.

Dirinya mengatakan, dengan naiknya harga minyak goreng mempengaruhi modal yang harus dikeluarkan.

"Benar, sekarang minyak goreng memang mengalami kenaikan. Kalau untuk Tahu Walik ini kan kita menggunakan minyak Bimoli, yang per liternya itu sekarang kisaran 22 ribu," jelasnya, Minggu 9 Januari 2022.

"Kalau harga normal sebelum naik sempat 15 ribu dan paling mahal biasa 18 ribu untuk kemasan normal (per liter)," katanya.

• Kejar Capaian Vaksinasi, Satlantas Bersama Tim Nakes Polres Mempawah Lakukan Patroli Vaksinasi

Dirinya menyebutkan kenaikan harga minyak goreng ini dirasakannya semenjak menyambut Natal dan Tahun Baru.

"Kalau kenaikan harga memang menjelang natal dan tahun baru, hingga saat ini harga minyak goreng masih tinggi," katanya.

"Dengan naiknya harga minya goreng, maka modal yang kami keluarkan pun mengalami kenaikan," katanya.

Lebih lanjut Fitri menjelaskan, meskipun harga minyak goreng naik, kualitas penjualan tetap dipertahankan.

"Kalau harga minyak goreng memang naik, namun harga tahun walik tetap normal 1000 rupiah untuk harga satuannya," katanya.

Dirinya menyebutkan, untuk per hari biasa menghabiskan dua liter minyak goreng.

"Kalau minyak goreng yang kita gunakan per hari sekitar dua liter, dan untuk jualan kita sekitar 500 tahu," katanya.

Dirinya berharap, Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait dapat menekan harga minyak goreng sehingga bisa normal kembali.

"Harapan kita pastinya semoga harga minyak goreng bisa normal seperti biasanya lah, sehingga penghasilan kita juga bisa normal, sesuai dengan pengeluaran," tutupnya. (*)

[Update Informasi Seputar Kabupaten Mempawah]