Gerd atau Asam Lambung Ditandai dari Bau Mulut yang Khas! Cek Penyakit Serius Lain dan Obatnya
Karena bau mulut ada yang khas bisa menunjukkan tubuh mengindap penyakit berbagaya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bau mulut tidak hanya sekedar muncul akibat tidak menjaga kebersihan mulut.
Namun dalam kenyataannya bisa lebih pahit karena bisa mengindikasikan seseorang memiliki penyakit berbahaya.
Untuk itu, ketahui cara mendeteksi sejumlah penyakit melalui bau mulut.
Pada umumnya, bau mulut memang dialami kebanyakan orang yang disebabkan tidak menjaga kebersihan mulut.
Makanya dianjurkan untuk menggosok gigi 3 kali sehari agar sisa-sisa makanan dalam mulut tidak membusuk dan menimbulkan bau mulur.
Untuk mendeteksi suatu penyakti dalam tubuh, bau mulut umumnya memiliki bau yang khas, tergantung pada penyebabnya dan organ mana yang mengalami gangguan.
Masing-masing penyakit tersebut menyebabkan bau mulut yang berbeda-beda, mulai dari bau manis seperti bau buah, hingga bau busuk seperti kotoran.
• Jenis Bau Mulut Dapat Deteksi GERD dan Penyakit Berbahaya Lain Dalam Tubuh, Cek Sekarang !
Kondisi yang dalam istilah medis disebut halitosis tersebut biasanya merupakan tanda seseorang punya kesehatan gigi dan mulut yang buruk.
Ciri-ciri Baut mulut menjadi tanpa tubuh memiliki penyakit serius kompas.com
- Gerd atau Asam Lambung
Asam lambung yang naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) juga bisa menjadi penyebab bau mulut.
Kerna mengakibatkan sistem pencernaan tidak bisa melakukan pencernaan makanan dalam perut efisien.
Imbasnya adalah pada makanan dalam perut yang membusuk, sehingga menimbulkan bau mulut terjadi.
Masalan pencernan ini juga bisa memicu bau mulut akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori.
- Gigi berlubang
Sisa makanan dan bakteri dapat terperangkap di lubang pada gigi dalam waktu yang cukup lama hingga membusuk.
Kondisi ini menyebabkan mulut berbau busuk. Selain gigi berlubang, radang gusi dan mulut kering juga bisa menjadi penyebab bau mulut yang berbau busuk.
- Diabetes
Bau mulut juga berpotensi bagi penderita diabetes yang tidak melakukan perawatan mulut dengan baik.
Mengakibatkan lebih rentan masalah pada gusi dan mulut menjadi kering yang menimbulkan mulut berbau tidak nyaman.
Bau mulut dari penderita diabetes mirip bau buah atau aseton, melansir dari Healthline, bau napas ini juga bisa menunjukkan adanya komplikasi serius pada penderita diabetes yang disebut ketoasidosis.
- Sinusitis
Terjadinya infeksi saluran pernapasan seperti flu, selesma, bronkitis, dan sinusitis merupakan salah satu penyebab umum bau mulut.
Ketika saluran pernapasan terinfeksi, hal ini dapat menyebabkan produksi sel dan lendir berkurang.
Saat hidung tersumbat maka cenderung bernapas melalui mulut yang akan membut mulut akan menjadi kering dan bakteri dapat tumbuh.
Sehingga menimbulkan buat mulut melalui nafas.
- Gagal ginjal
Ciri-ciri bau mulut yang menjadi pertanda memiliki penyakit gagal ganjal ketika bau mulut amis, seperti berbau urine atau amonia.
Orang yang mengalami gagal ginjal memiliki gejala ini karena efek samping dari kadar urea yang berlebihan dalam darah.
Ginjal yang sehat akan mengeluarkan urea dari dalam tubuh melalui urine.
Berbeda ketika mengalami gagal ginjal maka fungsi ginjal terganggu tidak mengeluarkan urea, membuat kelebihan kadar urea dalam darah akan mempengaruhi sistem pernapasan dan berujung pada bau mulut.
- Kanker
Penyakit kanker juga bisa menyebab bau mulut.
Indikasi ini muncul ketika ada potensi penyakit kanker paru-paru dan kanker lambung.
Menurut laporan penelitian yang diterbitkan pada 2013, skrining kanker paru bisa dilakukan dengan tes napas.
Dalam tes napas tersebut, dilihat apakah senyawa organik volatil ada.
Tes napas semacam ini juga dilakukan untuk mendeteksi kanker lambung.
- Penyakit jantung
Bau mulut juga bisa terindikasi dari bau mulut.
Berdasarkan Express.co.uk, penelitian terbaru mengungkapkan adanya beberapa petunjuk tak terduga terhadap risiko penyakit jantung, yaitu gusi berdarah dan bau mulut.
Para peneliti dapat menggunakan tes napas sederhana untuk mengidentifikasi pasien yang menderita gagal jantung.
Menurut sebuah makalah Maret 2013 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology.