Gubernur Sutarmidji Gelontorkan APBD Kalbar Rp 10 M untuk Percantik Waterfront Sambas
Jadi bukan masalah setuju-tak setuju, pembangunan itu harus ada perencanaan dan sebagainya,
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengalokasikan Rp 10 Miliar dari APBD untuk pembangunan waterfront di tepian Sungai Sambas, di depan Keraton Sambas, dan kini sudah memasuki tahap pelelangan.
Gubernut Sutarmidji menargetkan pembangunan tersebut selesa pada masa kepemimpuinanya hingga 2023 mendatang.
“Waterfront ini baru dilelang sekarang, harusnya kan tahun ini. Akan tetapi karena perubahan desain yang harus digenahkan maka dilakukan sekarang,” ujar Gubernur Sutarmidji saat meninjau lokasi rencana pembangunan waterfront di depan Keraton Sambas, Minggu 26 Desember 2021.
Sutarmidji mengatakan, pembangunan Waterfront City Sambas merupakan satu di antara janjinya saat kampanye di Pilgub Kalbar 2018 lalu. Ia mengatakan, janji kampanyenya untuk wilayah Kabupaten Sambas, hampir semuanya sudah dilaksanakan, kecuali waterfront.
Menurut Midji, waterfront tersebut sudah tahap pelelangan dengan nilai kurang lebih Rp10 miliar. Ia yakin dengan dana tersebut, hasilnya akan representatif.
“Insyaallah sebelum saya mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur Kalbar, waterfront ini sudah selesai,” ujar Gubernur Kalbar periode 2018-2023 ini.
• Realisasi Janji Kampanye, Sutarmidji Katakan Jembatan Sungai Sambas Besar Akan Segera Terealisasi
Terkait janji membangun waterfront di depan Keraton Sambas, Midji memastikan akan mengerjakan apa yang sudah diucapkannya. “Jadi bukan masalah setuju-tak setuju, pembangunan itu harus ada perencanaan dan sebagainya,” ujarnya.
Ia berpesan selanjutnya ada beberapa hal yang harus dipikirkan. Taman di lokasi tersebut menurutnya juga perlu ditata, kemudian penjual yang ada di di luar pagar Keraton Sambas juga harus dipikirkan dari sekarang, untuk lokasi pemindahannya.
“Supaya yang kita bangun itu bisa bermanfaat. Berikutnya kita tata masjidnya. Kalau misalkan atapnya, kita genahkan atapnya, tapi tak boleh mengubah sedikit pun bentuk dan sebagainya. Karena ini sudah menjadi cagar budaya,” jelasnya.
Ia mengingatkan, benda cagar budaya tak boleh diubah bentuknya. Boleh dibenahi tanpa mengubah bentuknya. “Insyaallah kalau untuk penataan kita terus berupaya. Disdikbud juga saya minta daripada benahi museum terus, di sini juga harus. Kuncinya itu kita bangun objek wisata,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk jalan ke Temajuk, juga sudah selesai. Sehingga nantinya, orang dari Malaysia yang mau ke Temajuk bisa langsung berkunjung menikmati wisata budaya dan religi di sana.
“Lalu untuk Rumah Melayu juga insyaallah di masa jabatan saya selesai. Tapi tugas saya membangun Rumah Melayu, tetek bengek yang lainnya tugas bupati. Nah itu janji saya,” ujar mantan Wali Kota Pontianak ini.
Masih dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Sambas, Sutarmidji juga menyinggung janji kampanye lainnya yaitu mewujudkan Jembatan Sungai Sambas Besar. Ia mengatakan saat ini pembangunan itu sudah sampai tahap penandatangan kontrak, dengan harapan selesai di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Saya ingin mewujudkan janji saya pada saat kampanye kepada masyarakat Sambas. Seperti saya akan memperjuangkan Jembatan Sungai Sambas Besar,” ujarnya ketika memberikan Hibah Provinsi Kalbar untuk Masjid Baitul Atiq, Dusun Bangang, Desa Kubangga, Minggu.
“Intinya saya sudah perjuangkan itu, dan janji Pak Jokowi pun sudah ditunaikannya. Di mana saya sudah ketemu beliau di Sintang, dan 9 Desember lalu langsung ditanda tangan kontrak,” jelasnya.
Pada momen bertemu Jokowi di Sintang, Sutarmidji telah menyampaikan bahwa pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar belum terealisasi, padahal tender sudah dilakukan. Usai penyampaian tersebut, besoknya langsung dilakukan tanda tangan kontrak.
“Akhirnya alhamdulillah sudah ditanda tangan kontrak, tinggal tidak ada gangguan dari masyarakat, kita berharap pada masa Pak Jokowi jembatan tersebut selesai,” ujarnya.
Sutarmidji kemudian mengajak untuk bersama membangun Kabupaten Sambas, agar bisa mengejar ketertinggalan selama ini.
• Realisasi Janji Kampanye, Sutarmidji Katakan Jembatan Sungai Sambas Besar Akan Segera Terealisasi
"Itu dulu diwacanakan, tapi tak pernah diwujudkan. Alhamdulillah, saat Pak Presiden Jokowi kampanye di Qubu Resort, saya masukkan Jembatan Sungai Sambas Besar sebagai materi kampanye beliau," kata Sutarmidji.
Ia pun mengucap syukur, kontrak pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar sudah ditandatangani. Midji berharap masyarakat Sambas dapat mengawal pembangunan tersebut.
"Saya harap jangan ada gangguan apapun dalam pembangunan, supaya cepat selesai. Supaya di masa pemerintahan Pak Jokowi, jembatan itu selesai,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar tersebut memakan anggaran sekitar Rp 460 miliar. Atas nama Pemprov Kalbar dan pemerintah pusat, Midji mengucapkan terima kasih atas hibah lahan dari masyarakat.
“Saya rasa semua agama mengajarkan tentang kebaikan dan kebaikan yang kita buat kali ini dengan pemberi hibah untuk kelancaran pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar, insyaallah akan mendapatkan balasan dari Sang Pencipta,” ujarnya.
Ia berharap jembatan tersebut bisa selesai cepat dengan kualitas yang sesuai dan dengan spesifikasi yang telah diharapkan. “Karena bagaimana pun jembatan ini yang perlu kita kawal bersama. Karena ini merupakan wujud nyata dari janji Presiden Joko Widodo,” tegasnya.
Sutarmidji mengatakan, saat kampanye Pilpres dahulu, Jokowi melihat apa yang menjadi masalah di Sambas. Di antaranya Jembatan Sungai Sambas Besar yang sudah dicita-citakan selama lebih dari 25 tahun, namun tidak pernah terwujud.
“Ini bukti nyata janji beliau ditepati. Saya bersama bupati hanya mengawal. Masalah pekerjaannya, saya harap lancar tidak ada gangguan dan sebagai wakil pemerinta pusat di daerah, saya akan memperhatikan ini bersama bupati agar lancar,” tegasnya.
Midji mengingatkan kepada para pelaksana termasuk Balai Jalan dan Jembatan, agar memperhatikan kualitas pembangunan. Bagaimana pun, kualitas itu penting terlebih ini jembatan yang menjadi kebutuhan bersama.
Ia menambahkan infrastruktur yang menjadi fokus perhatian publik jangan sampai ada masalah. Karena ketika ada masalah yang akan melibatkan aparat penegak hukum, pembangunan akan menjadi terbengkalai.
“Saya tidak mau ada masalah apapun, kalau ada kendala sosial maka beritahukan kita, tetapi kalau teknis silakan ke Balai Jalan dan Jembatan, itu tugasnya,” ujarnya.
Bupati Sambas H Satono turut mendampingi Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat meninjau lokasi rencana pembangunan waterfront di Sungai Sambas, di depan Keraton Kesultanan Sambas, Minggu kemarin.
Ia mengatakan, dana pembangunan waterfront ini bersumber dari APBD Provinsi Kalbar. “Ini APBD provinsi dan kita hanya menerima manfaat saja, pembangunan waterfront, pembangunan jalan, kita sebagai penerima manfaat,” katanya.
Satono mengungkapkan dirinya hanya mengusulkan program pembangunan tersebut. “Namun eksekusinya bukan saya, pembangunan waterfront juga, (Sambas) sebagai penerima manfaat,“ jelasnya.
Satono menjelaskan masalah di Kabupaten Sambas saat ini adalah infrastruktur jalan dan jembatan. Menurutnya, keterbatasan APBD Kabupaten Sambas mengharuskan Pemkab Sambas perlu meminta atensi dan perhatian pemerintah pusat maupun provinsi.
“Karena keterbatasan APBD juga, jadi kita harus minta atensi dan perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, agar fasilitas umum jalan dan jembatan dapat dibantu,” tuturnya.
Dalam pembangunan jembatan Sungai Sambas Besar, Satono berharap pembangunan dilakukan dengan memperhatikan kualitas jembatan. “Saya hanya meminta, berpesan satu, jaga kualitas nanti dalam pembangunan jembatan karena ini sudah dinantikan dan diharapkan masyarakat Sambas,” katanya.
Dirinya tidak menghendaki jembatan tersebut rampung dibangun, namun tidak sesuai dengan harapan. “Jangan sampai ini sudah menunggu puluhan tahun, tapi begitu sudah jadi, kualitasnya tidak sesuai harapan,” harapnya.
Ketua MABM Kabupaten Sambas Misni Safari SP ME mengapresiasi langkah pemerintah provinsi yang akan membangun waterfront city di tepian Sungai Sambas.
“Saya apresiasi rencana pembangunan waterfront city di sekitar Istana Alwadzikubillah Sambas. Karena waterfront city menjadi salah satu destinasi yang akan dituju masyarakat luar,” katanya kepada Tribun, Minggu.
Misni Safari mengatakan pembangunan tersebut akan mempengaruhi pergerakan ekonomi di Sambas. “Sehingga nanti dengan waterfront city semakin bagus tentunya orang orang semakin ingin ke Sambas,” katanya.
Menurutnya, pekeronomian akan bergerak dan masyarakat akan sejahtera. Dirinya berharap pemkab dan pemprov terus berinovasi membangun pariwisata di Sambas. Sebab sektor pariwisata akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sambas. “Ke depan tidak hanya waterfront city yang dikembangkan tetapi juga sektor wisata alam yang lain, seperti Kebun Raya Sambas,” tuturnya.
Misni Safari mengungkapkan langkah itu mesti didorong dan dikembangkan segera, karena Kebun Raya Sambas menjadi destinasi wisata alam, sehingga menjadi alternatif.
“Kemudian Pantai Temajuk yang juga sangat potensial untuk dikembangkan. Begitu pula Pantai Bahari, Gunung Senujoh, Pantai Sinam, Danau Sebedang di Sebawi dan wisata lainnya,” sebutnya.
Selain itu, ia mengatakan ada pula pembangunan Masjid 1001 Kubah yang akan menjadi ikon Sambas yang juga mesti didukung Pemprov Kalbar dan Pemkab Sambas.
“Karena nanti akan menimbulkan multiplier effect dan efek domino yang luas menjadi magnet untuk menimbulkan daya tarik pengunjung datang ke Sambas,” harapnya.
Apresiasi juga datang dari warga Sambas Sirajudin, atas rencana pembangunan Waterfront City Sambas. “Menurut saya rencana pembangunan tersebut sangat bagus untuk meningkatkan daya tarik pengunjung datang ke Sambas,” katanya.
Sirajudin menilai, tepian Sungai Sambas nantinya akan semakin cantik dengan adanya waterfront city. “Setelah rampung nanti mempercantik tampilan tepian sungai Sambas, kemudian keindahan keraton dan menjadi ikon,” ujarnya.
Menurut Raju, panggilannya, tepian Sungai Sambas memiliki pesona yang diminati oleh warga Sambas, bahkan dari luar Sambas. Kata dia, warga selalu ramai mengunjungi tepian Sungai Sambas ketika hari libur dan setiap sore harinya.
“Apalagi kalau malam Minggu dan malam Senin, ramai remaja dan orang dewasa bersantai di sini, jadi daya tarik ekonomi juga bagi masyarakat di sekitar,” kata pria yang berdomisili di Desa Sumber Harapan, Kecamatan Sambas.
Namun dia mengatakan, tepian Sungai Sambas saat ini masih kurang penerangan dan pembangunannya. Ia berharap pembangunan waterfront akan dilengkapi lampu-lampu yang mempercantik kawasan Sungai Sambas, sekaligus menambah penerangan.
“Semakin ramai pengunjung ke sini, dan kesannya tidaklah gelap, banyak lampu seperti yang ada di siteplan Waterfront City Sambas,” tuturnya.
Dia berharap pembangunan waterfront city dapat menambah daya tarik pariwisata dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Sambas. “Semakin banyak pembangunan semakin bagus, orang orang akan datang berkunjung sehingga ada efek pertumbuhan ekonomi,” katanya.
[Update Berita Seputar Kabupaten Sambas]