Pasca Lengser Dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu Khawatir Jadi Sasaran Teror

Benjamin Netanyahu lengser menjadi perdana menteri pada Juni lalu setelah konstelasi partai politik bersatu dalam oposisi kepadanya.

AP
Eks Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

Kritikan itu ia lontarkan dalam sebuah video Facebook yang dirilis pada Jumat.

Dia mengatakan, keluarganya mendapat ancaman rutin.

Teror itu, katanya, dituliskan di dinding.

Dia meminta anggota Komite, termasuk pejabat keamanan, untuk tidak menanggalkan keamanan istri dan anak-anaknya.

Hubungan Netanyahu dengan Donald Trump Retak

Mantan Presiden AS, Donald Trump mencaci maki sekutu dekatnya, mantan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Jumat 10 Desember 2021.

Dilansir CNN, dalam wawancara yang dilakukan pada April dan dirilis Axios pada Jumat ini, Trump mengaku dikhianati Netanyahu.

Ini lantaran Netanyahu mengucapkan selamat kepada Joe Biden yang terpilih menjadi Presiden AS.

"Ini masih pagi. Oke? Mari kita begini -- dia (Netanyahu) menyapanya sangat awal."

"Lebih awal dari kebanyakan pemimpin dunia. Saya tidak berbicara dengannya sejak itu. Persetan dengannya (F**k him)," kata Trump kepada jurnalis Israel Barak Ravid.

Trump menjelaskan alasannya sangat sakit hati dengan mantan pemimpin Israel itu sampai putus hubungan.

"Tidak ada orang yang melakukan lebih banyak untuk Netanyahu daripada saya. Tidak ada orang yang melakukan untuk Israel lebih dari saya. Dan orang pertama yang berlari untuk menyambut Joe Biden adalah Netanyahu."

"Dan dia tidak hanya memberi selamat padanya – dia melakukannya itu dalam sebuah video," ujar Trump.

Presiden AS ke-45 ini membandingkan ucapan selamat Netanyahu dengan pemimpin dunia lain.

Seperti Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menunggu beberapa bulan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved