Kemenag Mempawah Sebut Perjalanan Umrah ke Tanah Suci Mekah Sudah Bisa Dilakukan
"Artinya Jamaah yang lolos di aplikasi Peduli lindungi dan Aplikasi Tawakkalna akan dibernagkatkan ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah," katanya.
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Plt Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Mempawah, Mulyadi, mengatakan bahwa berdasarkan informasi Kemenag RI, perjalanan Ibadah Umrah Tahun 2021 atau 1443 H akan terlaksana mulai Desember 2021 ini.
"Sudah 18.000 jamaah umrah yang memiliki Visa masuk arab saudi, saat ini sedang dilaksanakan Integrasi Aplikasi Peduli Lindungi dan Aplikasi Tawakkalna milik Arab saudi yaitu Aplikasi data vaksinasi," katanya, Minggu 5 Desember 2021.
Jadi kata Mulyadi, jika sudah selesai Integrasi kedua Aplikasi tersebut maka keberangkatan Jamaah Umrah dari Indonesia dapat dilaksanakan.
"Artinya Jamaah yang lolos di aplikasi Peduli lindungi dan Aplikasi Tawakkalna akan dibernagkatkan ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah," katanya.
Lebih lanjut Mulyadi juga menyampaikan berdasarkan hasil rapat antara Dirjen Haji dan Umrah Kemenag RI di Jakarta, bahwa persiapan umrah tahun 2021, rapat telah difokuskan pada waktu keberangkatan dan skema keberangkatan umrah tahap awal.
"Kebijakan Umrah one gate policy, peserta rapat sepakat jemaah umrah tahap awal diberangkatkan melalui Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan Asrama Haji Jakarta sebagai lokasi screening Kesehatan sebelum jemaah berangkat," terangnya.
• Imam Subawaihin Masuk 5 Besar Penyuluh Agama Terbaik Nasional, Bupati Mempawah Beri Ucapan Selamat
Lebih lanjut, Mulyadi menjelaskan beberapa butir-butir rumusan hasil rapat, yakni keberangkatan awal jamaah umrah secara terpadu, melalui Asrama Haji Pondok Gede.
"Sebelum berangkat, jamaah dilakukan screening kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan sertifikat vaksin, dan RT-PCR test untuk memastikan jemaah yang berangkat negatif covid-19," katanya.
Kemudian kata Mulyadi, keberangkatan awal diisi oleh para pengurus PPIU yang dikoordinasikan melalui asosiasi
PPIU.
"Masing-masing Asosiasi ikut bertanggung jawab atas seluruh proses penyelenggaraan
ibadah umrah," ujarnya.
Selain itu kata Mulyadi, keberangkatan awal umrah sebanyak lebih kurang 1.400 jamaah, yang dibagi dalam empat penerbangan.
"Teknis keberangkatan umrah adalah PPIU mendaftarkan peserta umrah ke Asosiasi PPIU. Selanjutnya Asosiasi PPIU akan menyerahkan data kepada Ditjen PHU sebagai untuk diproses lebih lanjut," terangnya.
Untuk itu juga kaya Mulyadi, Kemenag akan memfasilitasi pertemuan asosiasi PPIU dengan maskapai penerbangan untuk membahas teknis layanan penerbangan.
PPIU melakukan input data keberangkatan umrah paling lambat satu minggu sebelum penerbangan.
"Kemenag akan melakukan bimbingan teknis pelaporan jemaah umrah online
melalui SISKOPATUH," katanya.