Khazanah Islam

KHUTBAH Jumat Terbaru Hari Ini dan Syarat Khatib Menyampaikan Khutbah Jumat Berikut Contoh Khutbah

Dalam Mazhab Syafi’i mensyaratkan sholat Jum’at harus diikuti oleh 40 orang laki-laki yang bertempat tinggal tetap di kota tempat itu dilaksanakan

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ TITO RAMADHANI
Ustaz Syafruddin menjadi khatib Salat Idul Adha 1438 H di Masjid Al-Ikhlash, Jalan Mazri, Desa Darit, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Jumat (1/9/2017) pagi. 

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushollii fardhol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta'aala.

Artinya : "Aku niat sholat jumat dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala"

Berikut referensi khutbah yang bisa diambil terkait berbakti kepada orang tua dikutip dari berbagai sumber

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَقُوْمُوْا بِمَا أَوْجَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ مِنْ حَقِّهِ وَحُقُوْقِ عِبَادِهِ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memiliki kesempurnaan pada seluruh nama dan sifat-Nya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya dan kita sebagai ummatnya.

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada yang berhak untuk diibadahi, kecuali hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala semata dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan segara kewajiban dan menjauhi segala larangannya.

Hadiri rahimakumullah,

Kewajiban yang paling besar untuk ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya adalah kewajiban dalam memenuhi hak orangtua.

Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya,

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved