Doa Katolik
Renungan Katolik 22 November 2021 Lengkap Bacaan 1 Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
Bacaan pertama Daniel 1:1-6.8-20 dan bacaan injil Lukas 21:1-4. Mazmur Tanggapan Daniel 3:52-56 dan bait pengantar injil Wahyu 2:10c.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik Senin, 22 November 2021.
Renungan Katolik 22 November 2021 pekan biasa XXXIV.
Bacaan pertama Daniel 1:1-6.8-20 dan bacaan injil Lukas 21:1-4.
Mazmur Tanggapan Daniel 3:52-56 dan bait pengantar injil Wahyu 2:10c.
Bacaan Pertama: Daniel 1:1-6.8-20
Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar!
Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat.
Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia.
Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu.
Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi.
Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku.
Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja.
Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan.
Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara.
Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu.
Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu.
Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu.
Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi.
Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat.
Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh.
Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya.
Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain.
Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.
Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas.
Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur: Daniel 3:52-56
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
1. Pujilah Tuhan, hai segala karya Tuhan.
2. Pujilah Tuhan, hai segala malaikat Tuhan.
3. Pujilah Tuhan, hai segenap langit.
4. Pujilah Tuhan, hai segala air di atas langit.
5. Pujilah Tuhan, segenap bala tentara Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Wahyu 2:10c
Ref. Alleluya
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Bacaan Injil: Lukas 21:1-4
Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Keteguhan iman akan teruji ketika menghadapi suatu penderitaan yang hebat dan juga ketika merasakan hidup nyaman dan membahagiakan yang membuat seseorang merasa tidak perlu pertolongan orang lain.
Hidup di tanah pembuangan bukanlah hal yang mudah dan menyenangkan, termasuk dalam hal menjalankan ibadah.
Di sini, keteguhan iman Bangsa Israel diuji.
Daniel berjuang untuk mempertahankan imannya.
Daniel adalah salah seorang dari orang-orang muda pilihan yang ditangkap dan dibawa oleh Nebukadnezar, pada waktu Yerusalem runtuh. “...Orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu...” (Dan. 1:4).
Daniel tidak berupaya menutup-nutupi keyakinannya di hadapan banyak orang, termasuk kepada pimpinan pegawai istana. Iman Daniel itu berbuah manis.
Kegigihan Daniel menjaga imannya bukan perkara mudah.
la berusaha untuk melakukannya dengan setia. Buah dan keteguhan imannya adalah dikasihi Allah dan sesama manusia.
Dalam bacaan Injil dikisahkan bahwa seorang janda miskin hanya memasukkan uang sebesar dua peser ke dalam peti persembahan.
Akan tetapi, Yesus justru mengatakan bahwa janda miskin tersebut memberi lebih banyak daripada semua orang itu.
Mengapa demikian? Memang Yesus sendiri sudah mengatakan alasannya, yaitu bahwa janda miskin tersebut memberi dari kekurangannya, bahkan memberi seluruh nafkahnya, sementara orang kaya itu memberi dari kelimpahannya.
Kita harus memberi persembahan kepada Tuhan dengan hati yang tulus.
Memberi persembahan merupakan salah satu buah perwujudan iman, karena kita ingin melakukan sesuatu untuk Tuhan.
Di tengah situasi hidup saat ini, kita senantiasa terus berusaha dan bertekun supaya iman kita senantiasa berbuah seperti yang dialami oleh Daniel dan janda miskin itu.
Ya Allah, teguhkanlah iman kami kepada-Mu. Semoga kami mampu mewujudkannya dalam bentuk solidaritas dengan sesama. Amin.
Sumber: adiutami.com
(Update informasi seputar katolik klik di sini)
(*)