Pasca Banjir, BPBD Melawi Laksanakan Monitoring Bencana
"Kita terus melakukan monitoring koordinasi penanganan bencana dengan instansi terkait, walau saat ini secara umum banjir sudah surut, wilayah sudah k
Penulis: David Nurfianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Pasca Banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi terus melaksanakan monitoring.
Diketahui, Banjir yang merendam wilayah Kabupaten Melawi selama satu bulan terakhir sudah surut. Debit air sungai melawi kembali pada keaadan normal, dan sudah tidak ada titik banjir di Kabupaten Melawi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi, Syafarudin mengatakan pihaknya terus melaksanakan monitoring bencana.
"Kita terus melakukan monitoring koordinasi penanganan bencana dengan instansi terkait, walau saat ini secara umum banjir sudah surut, wilayah sudah kering, keadaan sudah kembali normal," ujarnya. Sabtu 20 November 2021.
Meskipun surut, dikatakan Syafarudin pihaknya tetap siaga untuk penanganan bencana di wilayah yang terdampak banjir.
"Kita masih siap siaga dalam penanganan bencana. Pada wilayah terdampak kita beri layanan kesehatan," imbuhnya.
• Imbas Banjir Melawi, Peternak Ikan Konsumsi Rugi Puluhan Juta
Selain itu, BPBD Melawi juga melakukan pemantauan pergerakan air. Serta melakukan brifing terkait pengaktifan dan penonaktifan posko.
"Hal ini kita lakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir susulan," ungkapnya.
Lanjutnya, jika nanti terjadi banjir susulan pihaknya siap melakukan evakuasi masyarakat, melaksanakan pendirian posko, serta dapur umum.
"Sudah siapkan sarpras (Sarana Prasarana-red) evakuasi seperti perahu, tenda pengungsi dan sarpras untuk mengantisipasi adanya banjir susulan," tegasnya.
Saat ini, BPBD Melawi juga terus memberikan layanan kesehatan kepada warga yang terdampak banjir.
"Kita juga melakukan layanan kesehatan bagi warga terdampak banjir," tutup Syafarudin.
Diketahui, beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Barat masih dalam status tanggap darurat. Hal tersebut disebabkan masih banyak daerah terdampak banjir. (*)
(Simak berita terbaru dari Melawi)