XL Axiata Pertahankan Kinerja Positif, Raup Laba Bersih Rp 1,02 Triliun

Saat ini jaringan 4G XL Axiata telah menjangkau 458 kota/kabupaten yang ditopang oleh 69 ribu BTS 4G.

Editor: Nina Soraya
TRIBUN/DOK
Teknisi melakukan pemeliharaan salah satu infrastruktur jaringan BTS milik XL Axiata. XL Axiata berhasil menjaga pertumbuhan pendapatan secara berturut-turut, sekaligus mempertahankan kinerja positif di sepanjang kuartal ketiga 2021. 

XL Axiata tetap berhasil meraih laba di periode ini. Laba bersih di periode sembilan bulan 2021 tercatat sebesar Rp 1,02 triliun, sedangkan laba bersih yang dinormalisasi tercatat sebesar 835 miliar.

HUT ke-25 XL Axiata Berikan Promo Diskon 25% Untuk Semua Produk

Di sepanjang triwulan ketiga 2021 ini, biaya operasional meningkat 1% dari kuartal sebelumnya (QoQ).

Antara lain biaya penjualan dan pemasaran yang meningkat karena pertumbuhan distribusi yang bertambah luas.

Selanjutnya, biaya infrastruktur juga meningkat karena upaya perluasan jaringan yang juga terus dilakukan ke berbagai wilayah.

Biaya regulasi meningkat karena kenaikan biaya frekuensi, demikian juga biaya overhead meningkat karena biaya konsultasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari proyek yang sedang berlangsung.

Di sisi lain, biaya karyawan bisa dijaga tetap lebih rendah, demikian juga biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya.

Pendapatan dari data di periode triwulan ketiga 2021 terus tumbuh, dan mencapai Rp 6 triliun, meningkat sebesar 2% dari kuartal sebelumnya (QoQ).

Pencapaian ini sekaligus meningkatkan kontribusi pada total pendapatan layanan menjadi sebesar 95%, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 94%.

Pendapatan data ini tidak terlepas dari pertumbuhan trafik di sepanjang triwulan ketiga 2021, sebesar 10% QoQ, dari 1.572 PB menjadi 1.722 PB.

Jika menggunakan penghitungan selama periode sembilan bulan, trafik data meningkat setinggi 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Komitmen Bangun Jaringan di Wilayah 3T, Layanan 4G XL Axiata Meluas Hingga Mentawai & Natuna

XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah hutang meningkat di periode sembilan bulan.

Tercatat, hutang kotor meningkat 25% YoY dan hutang bersih meningkat 28% YoY.

Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, meskipun turun sebesar 26%, ke angka Rp 3,6 triliun karena adanya peningkatan belanja modal (capex) untuk mendukung pembangunan jaringan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

Untuk rasio hutang bersih terhadap EBITDA juga masih baik mencapai 0,5x. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 70% dari pinjaman yang ada saat ini berbunga floating dan pembayarannya dikelola hingga dua tahun ke depan.

Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved