Banjir di Sintang Telan Korban Jiwa, Lansia yang Tenggelam di Dedai Ditemukan Meninggal

Laporan penemuan mayat seorang laki-laki tenggelam di belakang rumah tersebut diterima anggota KSPK Polsek Tempunak pada pukul 12.30 Wib.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Seorang lansia berusia 80 tahun, warga Dusun Pengkodan, Desa Dedai Kanan, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang dilaporkan tenggelam pada Kamis siang, ditemukan meninggal dunia pada Jumat, 5 November 2021. Tubuh Soimah, ditemukan sekitar 30 meter dari rumahnya yang terendam banjir oleh cucunya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Seorang lansia berusia 80 tahun, warga Dusun Pengkodan, Desa Dedai Kanan, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang dilaporkan tenggelam pada Kamis siang, ditemukan meninggal dunia pada Jumat, 5 November 2021. Tubuh Soimah, ditemukan sekitar 30 meter dari rumahnya yang terendam banjir oleh cucunya.

"Korban telah ditemukan yang hilang akibat banjir melanda rumah korban ditemukan pukul 05.20 wib," kata Kapolsek Dedai, AKP M Rasyid kepada Tribun Pontianak.

Menurut Kapolsek, korban ditemukan oleh cucunya saat melintas dapur melihat seperti ada orang mengapung. Setelah didekati ternyata mayat nenek Soimah yang dicari oleh warga dan keluarga sejak Kamis kemarin.

"Ketiga cucu korban akan pulang ke rumah dari tempat pengungsian. Pada saat melintasi dapur korban saksi Eko melihat kurang lebih 30 meter ada seperti orang yang mengapung, lalu para saksi langsung menghampiri korban dan setelah didekati ternyata mayat tersebut adalah Nenek Soimah yang di cari hilang dari kemaren siang. Saksi langsung menggangkat korban ke rumah dan memangil keluarga yang lain kalau korban atas nama Soimah sudah di temukan dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Kapolsek.

Seorang Lansia Berumur 80 Tahun Diduga Tenggelam di Dedai Sintang, Kapolsek Beberkan Kronologinya

Jenazah nenek Soimah saat ini sudah dimakamkan. Atas kejadian ini, Kapolsek menyampaikan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban. Dia mengimbau, agar masyarakat berhati-hati saat kondisi banjir. Sebaiknya, lansia, orangtua, dan anak mengungsi di tempat yang lebih aman.

Ditinggal Bersihkan Tempat Pengungsian

Korban diduga hilang tenggelam seorang lansia bernama Soimah, berusia 80 tahun, warga Dusun Pengkodan.

Menurut Kapolsek, saksi kokos melihat Soimah sedang mengambil kain untuk mandi di luar rumah. Kebetulan, rumah keduanya bersebalahan.

"Tetangga yang kebetulan rumah lnya bersebelahan dengan rumah Soimah melihat korban sedang mengambil kain untuk mandi. Kemudian korban keluar rumah untuk mandi," ujar Kapolsek.

Tetangganya tersebut lalu memanggil nama Soimah. Namun tak kunjung ada jawaban.

"Saksi memanggil manggil korban dan tidak menjawab kemudian, saksi mencari ke rumah korban sudah tidak ada, lalu saksi memanggil tetangga sekitar rumah untuk ikut mencari korban Soimah," jelasnya.

Menurut Kapolsek, pada saat kejadian korban tinggal seorang diri di rumah. Sementara menantunya membersihkan pondok di kebun untuk digunakan menggungsi kalau air terus naik.

Sebelumnta, Bencana banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menelan korban jiwa. Warga Dusun Fajar, Desa Tempunak, ditemukan meninggal dunia pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Jasad HR (42), ditemukan tenggelam di belakang rumah oleh NY, istrinya.

Laporan penemuan mayat seorang laki-laki tenggelam di belakang rumah tersebut diterima anggota KSPK Polsek Tempunak pada pukul 12.30 Wib.

"KSPK Polsek Tempunak bersama Anggota mendapat Informasi telah ditemukan mayat laki-laki tengelam di belakang rumah yang diduga tenggelam tepatnya di Dusun Fajar RT 03 Desa Tempunak," kata Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak, melalui Kapolsek Tempunak, Iptu Supriyanto.

Menurut Kapolsek, pada Selasa siang, istri korban menemukan suaminya dalam posisi tenggelam di belakang rumah.

"Diduga korban tengelam pada malam hari sebelumnya, Senin 25 Oktober 2021 sekitar jam 23.00 wib pada saat sedang mencari ikan menggunakan bubu. Saksi mengatakan bahwa korban sebelum ditemukan tenggelam sudah mengonsumsi minuman keras (mabuk). Pihak keluarga menyatakan mengiklaskan keadaan meninggalnya korban dan menolak dilakukan visum et revertum dan autopsi," ujar Kapolsek.

Atas musibah ini, Kapolsek mengimbau masyarakat agar waspada terhadap banjir yang tengah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sintang, termasuk Kecamatan Tempunak.

"Tidak bosan kami mengingatkan warga agar selalu waspada dengan datangan banjir yang semakin tinggi terutama selalu mengawasi anak dan keluarga jangan sampai terjadi hal yang tidak kita inginkan. Karena bukan hanya anak, orang dewasa saja masih ada yang mengalami kejadian musibah tenggelam. Jadi diharapkan kewaspadaan semua pihak terkait kondisi banjir saat ini yang bisa saja semakin naik akibat curah hujan yang sering terjadi," imbau Kapolsek. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved