Psikologi

Awas! Ini 5 Bahaya Jika Kamu Menjadi terlalu Perfeksionis

Mereka yang perfeksionis selalu menginginkan segala hal berjalan sesuai harapan, bahkan hingga ke detail terkecil sekali pun.

freepik.com
Emosi orang, waktu luang gaya hidup dan konsep kecantikan. Gadis asia yang ceria dan ceria menari dan bersenang-senang, berpesta, menggerakkan musik berirama dan tersenyum di atas latar belakang kuning. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sifat perfeksionis disatu sisi memiliki nilai positif.

Mereka yang perfeksionis selalu menginginkan segala hal berjalan sesuai harapan, bahkan hingga ke detail terkecil sekali pun.

Meski memastikan semua berjalan sesuai harapan, menjadi seorang yang perfeksionis sering kali dianggap sebagai hal yang positif.

Seseorang mungkin menggambarkan dirinya memiliki standar yang tinggi, unggul, dan pekerja keras, tetapi sebenarnya ada dua jenis perfeksionis positif dan negatif.

Perfeksionis positif biasanya berorientasi pada pencapaian dan ingin meraih kesuksesan.

Sedangkan untuk perfeksionis negatif, ini lebih berorientasi pada kegagalan dan tidak ingin mengalah.

Selain itu, kamu juga perlu tahu nih bahwa menjadi perfeksionis juga memiliki bahaya tersendiri.

Mengutip dari Brightside, berikut bahaya jika kamu menjadi terlalu perfeksionis!

1. Selalu menuntut kesempurnaan

Tanpa sadar, seseorang yang terlalu perfeksionis menuntut kesempurnaan di setiap hal.

Tujuannya agar orang lain melihatnya menjadi orang yang sempurna.

Dampak negatifnya, saat mereka berusaha mendapatkan kesempurnaan, mereka kerap dihadapkan pada stres dan perasaan tertekan.

Jika dibiarkan, tentu saja stres dan perasaan tertekan ini akan memengaruhi kesehatan tubuhmu.

2. Harapan yang tinggi dan tidak realistis

Definisi kesempurnaan bagi mereka ditentukan oleh apa yang orang lain anggap sempurna.

Seorang perfeksionis mendapati dirinyanya berfokus pada apa yang dikatakan oleh orang lain.

Mereka berusaha mencari persetujuan orang lain dan oleh karena itu seorang perfeksionis memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi.

3. Menghindari tantangan

Seorang perfeksionis cenderung hanya berada di zona nyaman.

Hal ini membuat mereka menghindari berbagai tantangan yang mungkin akan dialami.

Jelas mereka akan terlihat sempurna pasalanya mereka hanya bergerak dalam zona nyaman.

4. Takut melakukan kesalahan

Sering kali seseorang menjadikan kesalahan sebagai bentuk pelajaran hidup.

Namun tidak bagi mereka yang terlalu perfeksionis.

Alih-alih mengakui, mereka justru menyalahkan diri sendiri saat melakukan kesalahan

Seorang perfeksionis akan merasa takut saat mereka membuat kesalahan, jika melakukannya meraka tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Bahkan kondisi ini dapat membuat mereka merasa stres hingga tertekan.

5. Mudah mengkritik orang

Kita semua mampu mengkritik orang lain namun, untuk seseorang yang terlalu perfeksionis mengkritik justru dapat menjatuhkan orang lain.

Saat berhasil menjatuhkan orang lain, mereka akan merasa lebih baik dengan menyombongkan diri mereka.

Ini yang menyebabkan orang-orang enggan memiliki hubungan dekat dengan seseorang yang terlalu perfeksionis.

[Update informasi seputar psikologi klik di sini]

(*)

Artikel ini telah terbit di parapuan.co. dengan judul Selain Takut Melakukan Kesalahan, Ini Bahaya jadi Orang Terlalu Perfeksionis

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved