Psikologi
Awas! Ini 5 Bahaya Jika Kamu Menjadi terlalu Perfeksionis
Mereka yang perfeksionis selalu menginginkan segala hal berjalan sesuai harapan, bahkan hingga ke detail terkecil sekali pun.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sifat perfeksionis disatu sisi memiliki nilai positif.
Mereka yang perfeksionis selalu menginginkan segala hal berjalan sesuai harapan, bahkan hingga ke detail terkecil sekali pun.
Meski memastikan semua berjalan sesuai harapan, menjadi seorang yang perfeksionis sering kali dianggap sebagai hal yang positif.
Seseorang mungkin menggambarkan dirinya memiliki standar yang tinggi, unggul, dan pekerja keras, tetapi sebenarnya ada dua jenis perfeksionis positif dan negatif.
Perfeksionis positif biasanya berorientasi pada pencapaian dan ingin meraih kesuksesan.
Sedangkan untuk perfeksionis negatif, ini lebih berorientasi pada kegagalan dan tidak ingin mengalah.
Selain itu, kamu juga perlu tahu nih bahwa menjadi perfeksionis juga memiliki bahaya tersendiri.
Mengutip dari Brightside, berikut bahaya jika kamu menjadi terlalu perfeksionis!
1. Selalu menuntut kesempurnaan
Tanpa sadar, seseorang yang terlalu perfeksionis menuntut kesempurnaan di setiap hal.
Tujuannya agar orang lain melihatnya menjadi orang yang sempurna.
Dampak negatifnya, saat mereka berusaha mendapatkan kesempurnaan, mereka kerap dihadapkan pada stres dan perasaan tertekan.
Jika dibiarkan, tentu saja stres dan perasaan tertekan ini akan memengaruhi kesehatan tubuhmu.
2. Harapan yang tinggi dan tidak realistis
Definisi kesempurnaan bagi mereka ditentukan oleh apa yang orang lain anggap sempurna.