Fahrur Rofi Ajak Masyarakat Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda di Kabupaten Sambas

Selain itu kata dia, warisan budaya Kabupaten Sambas itu juga mesti di jadikan sebagai pemantik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Sambas.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/M Wawan Gunawan
Bupati Sambas, Satono dan Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi didampingi oleh Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Uray Reza Fahmi memantau koleksi foto, manuskrip dan barang-barang bersejarah di Museum Kabupaten Sambas, Desa Kampung Lorong, Kecamatan Sambas, Senin 11 Oktober 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi mengatakan dirinya sangat senang bahwa sudah banyak warisan budaya tak benda (WBTD) yang di akui oleh pemerintah. Untuk itu dia katakan, jangan sampai hal itu hanya jadi penghargaan saja namun tidak dilestarikan.

"Budaya kita sudah mulai di akui sebagai warisan budaya tak benda. Harapan kita ini tidak hanya diatas kertas saja, sebagai penghargaan. Tapi juga mesti dilestarikan," ujarnya, Jumat 15 Oktober 2021.

Selain itu kata dia, warisan budaya Kabupaten Sambas itu juga mesti di jadikan sebagai pemantik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Sambas.

LSPSDM Kabupaten Sambas Gandeng Karang Taruna Paloh Gelar Pelatihan Jurnalistik

"Selain di lestarikan, juga mesti dikembangkan untuk sektor pariwisata. Karena Ini juga untuk mengembangkan wisata budaya kita kedepannya, bahan promosi sudah ada. Cuma perlu untuk kita mengelink nya kepada semua Dinas agar bisa di promosikan," tegasnya.

Rofi menegaskan, melestarikan warisan budaya tak benda Kabupaten Sambas itu mesti dilakukan oleh semua pihak.

Bukan hanya pemerintah daerah saja, melainkan juga oleh semua masyarakat Kabupaten Sambas. Kata dia, seperti tenun Sambas yang sudah lama jadi warisan budaya tak benda, itu bukan lagi hanya sekedar warisan budaya.

Tapi juga sudah menjadi lifestyle dari masyarakat Sambas, yang memang tidak boleh dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

"Ini bukan tanggungjawab satu Dinas saja, tapi ini memang tanggung jawab kita bersama untuk pelestariannya. Karena ini berkaitan dengan khasanah kita juga, lifestyle dan gaya hidup orang Sambas, sehingga ini tetap bisa kita jaga," tutupnya. (*)

Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved