Unik! Ayam Kaki Empat di Kubu Raya Kalimantan Barat, Berikut Penjelasan Pemiliknya

Posisi dua kaki seperti ayam normal, dan dua lainnya ada di bagian atas antara ekor dengan kedua sayap.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ayam berkaki empat di Desa Kapur, Dusun Parit Bugis, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat (Kalbar). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Korris Parhosib, peternak ayam di Desa Kapur, Dusun Parit Bugis, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat (Kalbar), terheran-heran melihat keunikan pada satu di antara anak ayam miliknya.

Pasalnya, anak ayam ini tidak hanya memiliki dua kaki sebagaimana ayam lainnya, melainkan ada empat kaki.

Posisi dua kaki seperti ayam normal, dan dua lainnya ada di bagian atas antara ekor dengan kedua sayap.

Terlihat jelas ada dua kaki 'tambahan' pada ayam tersebut.

Saat ditemui Tribunpontianak.co.id, Minggu 10 Oktober 2021 petang WIB, Korris Parhosib memastikan ayam kampung jenis super jantan tersebut ada di dalam kandang.

"Anak ayam ini pesanan dari Kalsel dan saya terima pada 26 September 2021, dua hari setelah menetas," kata Korris Parhosib.

Kenapa Unta Menjadi Hewan yang Unik? Simak Fakta Hewan Mamalia yang Hidup di Gurum

Bulu ayam tersebut didominasi warna putih dengan tinggi sekitar 5-10 cm.

Ayam unik ini terlihat bergerak aktif ke sana ke mari. Sekalipun tidak sesempurna ayam normal lainnya.

"Dua kaki tambahan tidak berfungsi. Awalnya saya baru tahu ada kaki tambahan pada anak ayam tersebut saat ayam lainnya coba mematok. Mungkin dikira jagung," katanya.

Korris Parhosib pun memberi perawatan dan perlakuan khusus pada anak ayam unik ini.

Ia coba membalut ayam tersebut menggunakan kain dengan harapan perlahan bisa berdiri sempurna dan bergerak bebas seperti ayam lainnya.

“Kata beberapa teman, ayam seperti ini tidak panjang umurnya. Namun, sampai saat ini sudah dua pekan, tidak ada tanda-tanda kondisinya menurun,” katanya.

Korris Parhosib akan berusaha semampunya merawat ayam tersebut agar tumbuh besar.

“Kita penasaran, bagaimana nanti kalau sudah besar. Mungkin akan lebih unik lagi,” katanya.

Korris Parhosib pun mem-posting sejumlah video anak ayam unik ini ke akun YouTube miliknya, @KorrisParhosib.

Video-video tersebut pun sudah diputar ratusan kali.

Inilah 3 Bunga Nasional yang Mempunyai Ciri Khas Unik dan Indah

Peneliti Buktikan Ayam Tak Sebodoh yang Kita Kira

Sudah banyak penelitian tentang kecerdasan binatang.

Beberapa binatang sudah diakui kecerdasannya, seperti ikan mas yang dapat mengenali wajah, gurita, lumba-lumba, sampai anjing.

Tak hanya itu, kelas Aves atau burung pun sudah tergabung dalam kelompok hewan cerdas yang didukung dengan beberapa bukti.

Kini, ahli saraf Lori Marino dari Kimella Center for Animal Advocacy ingin menambahkan bahwa ayam (Gallus gallus domesticus) yang masuk dalam kelas Aves juga merupakan hewan pintar.

Marino telah meneliti tentang kognisi, emosi, dan perilaku ayam dan diterbitkan di Animal Cognition, Maret 2017 silam.

Dalam jurnal tersebut, seperti yang dilansir dari Big Think, Rabu (10/1/2018), dikatakan bahwa Aves sudah menjadi fokus penelitiannya untuk memahami anatomi saraf, kognisi, dan kerumitas sosial.

Beberapa unggas atau burung yang masuk dalam kelas Aves pun diketahui mempunyai akal, emosi, dan interaksi sosial seperti mamalia.

Cara Ampuh Usir Kecoa dari Rumah, Ketahui Penyebab dan Pemicu Kecoa Masuk Rumah

"Sayangnya, dunia terlalu lamban untuk mengaitkan kecerdasan tersebut dengan ayam. Salah satu faktornya adalah lantaran kita makan begitu banyak ayam. Akibatnya, kita abai terhadap dampak sistem produksi ayam bagi makhluk berakal yang memiliki kecerdasan, emosi, dan interaksi sosial ini," ujar Marino.

Sistem produksi merujuk pada peternakan. Seperti yang kita tahu, saat ini ayam diternak secara besar-besaran.

Marino khawatir hal tersebut bisa menghilangkan akal spesies ayam. Mari kita bandingkan dengan anjing atau kucing yang sudah dikenal kecerdasannya.

Dengan begitu banyak bukti kecerdasan yang dimiliki anjing atau kucing, manusia cenderung melimpahkan kasih sayangnya.

Semacam ada empati sosial. Oleh karenanya, tidak ada peternakan anjing atau kucing. Jika pun ada, kesannya hal itu tidak manusiawi.

Kembali ke ayam, jika sejak dahulu manusia tahu bahwa ayam adalah hewan yang cerdas dan punya akal, mungkin perlakuannya akan berbeda.

Seperti tertuang di Science Daily, Selasa 3 Januari 2017, Marino membuktikan bahwa ayam juga dapat berhitung.

Hal ini dibuktikan lewat anak ayam yang baru berusia lima hari, hasilnya terbukti ayam dapat membedakan jumlah.

Dia mengelompokkan dua benda dengan jumlah berbeda. Ternyata, anak ayam tersebut mampu memilih secara berurutan dimulai dari jumlah benda paling banyak ke jumlah yang lebih sedikit.

Hal ini merupakan pemahaman konsep paling dasar dalam aritmatika, yaitu pengurangan dan penambahan.

Lalu, ayam juga bisa mengingat jejak bola yang hilang selama 180 detik, asalkan melihat arah dan pergerakan bola tersebut selama satu menit sampai bola tersebut menghilang.

Kemampuan ini mirip dengan primata.

3 Tanaman Pengusir Tikus yang Bisa Kita Letakkan di Dalam Rumah

Cara berkomunikasi ayam pun terbilang rumit. Menurut Marino, ayam setidaknya memiliki 24 vokalisasi suara berbeda-beda dan memiliki perbendaharaan suara yang unik dan jumlahnya banyak.

Ayam menunjukkan kompleksitas kognitif dengan mengambil interval waktu atau jeda dan mengantisipasi apa yang akan terjadi terhadapnya.

Hal ini juga terjadi pada hewan lain saat ditempatkan dalam situasi yang mengharuskan mereka memecahkan masalah.

Induk ayam juga menunjukkan ciri kepribadian sosok ibu, dan ini mempengaruhi perilaku anak-anak mereka.

Dalam makalah yang ditulisnya, Marino menyebut bahwa kulit ayam memiliki banyak reseptor yang dapat merasakan tekanan, suhu, dan rasa sakit.

Hal yang paling menarik dari ayam adalah paruhnya. Paruh ayam seperti burung lain merupakan organ sensitif yang memiliki banyak reseptor saraf.

Hal ini membantu mereka untuk mengidentifikasi benda-benda atau makanan dengan sentuhan.

Perlu diketahui, saat paruh mereka dipotong, mereka sebenarnya sedang merasakan nyeri yang sangat menyakitkan.

Dalam membuat penelitian ini, Marino berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik untuk literatur ilmiah tentang perilaku ayam.

Sebelumnya, sebuah video dari Animal Behaviour Matters menampilkan seekor ayam mengikuti sejumlah instruksi.

Misalnya memilih dan membedakan obyek yang bukan targetnya.

Lalu, mengambil obyek saat warna lampu hijau.

Selain itu, ayam juga mengikuti perintah pelatihnya untuk menunggu kode sebelum diperbolehkan mengambil pakan. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti Buktikan Ayam Tak Sebodoh yang Kita Kira"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved