Apa Akibatnya Apabila Kupu-kupu Punah?
Serbuk sari yang menempel pada bunga lain akan melakukan pembuahan dan memunculkan tanaman yang baru.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kupu-kupu adalah serangga bersayap lebar, umumnya berwarna cerah, berasal dari kepompong ulat, dapat terbang, biasanya hinggap di bunga untuk mengisap madu.
Dalam kehidupan, kupu-kupu bermanfaat untuk membantu penyerbukan tanaman.
Kupu-kupu berfungsi untuk membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga yang lain.
Serbuk sari yang menempel pada bunga lain akan melakukan pembuahan dan memunculkan tanaman yang baru.
• KUNCI Jawaban Tema 3 Kelas 4 Hal 122 123 124 125 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 5
Sayap kupu-kupu yang indah juga dapat dinikmati sebagai pemandangan oleh manusia.
Namun, pernahkah teman-teman membayangkan, apa yang terjadi jika keberadaan kupu-kupu menipis dan mulai punah?
Terdapat pertanyaan yang berbunyi, apa akibatnya apabila kupu-kupu punah?
Penyebab Kupu-Kupu Punah
Kupu-kupu dapat punah karena pengaruh alam dan manusia.
Namun, kebanyakan disebabkan oleh perilaku manusia.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, jumlah populasi kupu-kupu semakin terancam oleh pengaruh beberapa hal.
Hal tersebut antara lain perubahan iklim, perubahan penggunaan lahan, dan penggunaan pestisida.
Mengapa hal ini dapat memicu kepunahan pada kupu-kupu?
Kupu-kupu berasal dari ulat yang sehat karena mengonsumsi makanan bernutrisi.
• KUNCI JAWABAN Tema 3 Kelas 4 Halaman 121 122 123 124 Subtema 3 Pembelajaran 5 Ayo Cintai Lingkungan
Teman-teman pasti sudah mengetahui, bahwa ulat memakan daun dari tumbuhan untuk dapat bertumbuh dan berkembang.
Namun, perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab menimbulkan pencemaran lingkungan, sehingga kualitas tanah menjadi menurun.
Tanah dapat kekurangan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman karena tertimbun limbah dan bahan kimia.
Tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan subur, dan banyak ulat yang kehilangan makanannya.
Akibatnya, berkurangnya jumlah ulat yang berhasil melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu.
Kupu-kupu yang jumlahnya sedikit ini bisa memicu kepunahan.
Bahkan beberapa peneliti menyatakan, nanti di tahun 2050, spesies kupu-kupu dalam jumlah besar akan mengalami kepunahan.
Hal itu berdasarkan kesimpulan dari laporan studi yang dimuat di jurnal Nature Climate Change.
Dalam studi tersebut, para peneliti melihat data di tahun 1995 yang tercatat sebagai tahun paling gersang di Inggris.
Di tahun itu, terungkap bahwa ada enam spesies kupu-kupu yang sensitif terhadap suhu panas.
• Tuliskan Empat Cara Menyelesaikan Masalah Berdasarkan Teks! Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD Lengkap
Masalahnya, pemanasan global yang terjadi kini membuat suhu Bumi tak jauh berbeda dengan kondisi di tahun 1995 tersebut.
Jika terus begitu, peneliti menduga spesies kupu-kupu sensitif yang dikhawatirkan punah itu akan benar menghilang dari Bumi di tahun 2050 nanti.
Membangun ulang habitat kupu-kupu dinilai perlu untuk mencegah punahnya serangga penyerbuk tersebut.
Dengan membangun ulang habitat, diharapkan spesies kupu-kupu sensitif mampu bertahan pada angka enam hingga 42% di tahun 2050.
Tetap perlu diingat bahwa kemungkinan tersebut berlaku untuk pertahanan spesies kupu-kupu terkait perlindungan habitatnya, bukan terkait pemanasan global.
“Usaha mengembangkan lingkungan alami untuk habitat kupu-kupu hanya akan berhasil jika dampak perubahan iklim juga ditekan secara efektif dengan mengurangi kegiatan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca,” jelas salah satu pemimpin studi, Mike Morecroft.
Jika penaikan suhu sebagai dampak pemanasan global terus terjadi, bukan tidak mungkin spesies kupu-kupu sensitif nantinya akan tetap punah, sebagai akibat dari emisi karbon hasil kegiatan manusia yang terus menebal di permukaan Bumi.
• KUNCI JAWABAN Soal Latihan Ulangan PAS / UAS Semester 1 2020 SD Kelas 3 Tema 4: Kewajiban dan Hakku
Akibat Punahnya Kupu-Kupu
Kupu-kupu yang punah berbahaya untuk lingkungan, terutama tumbuhan.
Tumbuhan akan kehilangan penyerbuk alami yang dapat membantu perkembang biakan.
Tanpa adanya kupu-kupu sebagai penyerbuk alami, tanaman tidak dapat memperbanyak jumlahnya.
Kian lama, jumlah tanaman-tanaman ini juga akan mengalami penurunan dan bahkan hilang.
Jika tidak ada kupu-kupu sebagai penyerbuk alami, jumlah sayur dan buah kesukaan kita juga bisa ikut berkurang.
Ini merugikan untuk keseimbangan ekosistem dan kebutuhan manusia.
Kita bisa kehilangan spesies tanaman dan juga kehilangan makanan.
Sumber: Bobo, Kompas, National Geographic