Khazanah Islam

Niat dan Waktu Solat Duha yang Benar

Jika dikonversi, waktu melaksanakan Shalat Dhuha dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Sripoku
Ilustrasi Solat Duha. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Solat Duha sangat dianjurkan untuk dilaksanakan seorang muslim.

Solat Duha adalah solat yang dilaksanakan di waktu duha.

Adapun waktu duha menurut Rasulullah SAW adalah mulai setelah matahari terbit setinggi tombak.

Jika dikonversi, waktu melaksanakan Shalat Dhuha dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

Waktu Sholat Dhuha menurut sebagian ulama adalah tepat setelah matahari terbit.

Namun dianjurkan untuk menundanya sampai matahari setinggi tombak.

BACAAN Sholat Dzuhur Lengkap Tata Cara Sholat Dzuhur Sendiri dan Berjamaah, Jam Berapa Batas Dzuhur?

Sebagian ulama lainnya mengatakan, waktu Sholat Dhuha dilaksanakan ketika matahari sudah setinggi kurang lebih satu tombak.

Jika diukur dengan waktu, maka posisi matahari setinggi tombak kurang lebih 15 menit setelah matahari terbit.

Adapun batas waktu Shalat Dhuha adalah sebelum waktu larangan Sholat.

Yaitu ketika bayangan tepat di atas benda, tidak condong ke timur atau ke barat.

Untuk menentukan batas akhir Shalat Dhuha, kamu bisa memperhatikan bayangan benda.

Jika bayangan benda masih condong ke barat atau bayangan benda lurus dengan bendanya, maka waktu Sholat Dhuha telah habis.

Ada sebagian yang menyatakan, batas akhir waktu Dhuha adalah kurang lebih 15 menit sebelum masuk waktu Dzuhur.

Adapun waktu utama melaksanakan Sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah mulai panas atau di akhir waktu Dhuha.

Berikut ini adalah bacaan niat Solat Duha:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala"

Keutamaan Solat Duha

Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya mengungkapkan, Rasulullah SAW menyampaikan Allah SWT berfirman:

''Hai anak Adam, ruku' untuk ku empat rakaat di awal pagi, maka aku akan penuhi hajatmu pada hari itu,''.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan yang dimaksud empat rakaat itu adalah Shalat Dhuha.

''Apa saja yang kamu mau, akan saya penuhi kata Allah SWT,'' jelas Ustadz Khalid.

Keutamaan dan manfaat Shalat Dhuha lainnya adalah sebagai berikut:

1. Menjadi sedekah bagi seluruh persendian tubuh

Sebagaimana hadis yang telah disebutkan di depan bahwa shalat dhuha bisa menjadi sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia.

2. Merupakan ghanimah (keuntungan) terbanyak

Hal ini didasarkan atas sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad).

3. Membawa kecukupan sepanjang hari

Shalat dhuha mendatangkan kecukupan kita selama sehari di hari kita shalat dhuha. Hal ini berdasarkan hadis Qudsiy yang artinya:

Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

4. Dibangunkan sebuah rumah di surga

Bagi orang yang rajin shalat dhuha maka akan dibangunkan rumah di surga oleh Allah SWT.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

Dari Abu Musa ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

“Siapa yang shalat Dhuha empat raka‟at dan shalat sebelum Zuhur empat raka'at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. ath-Thabrani)

5. Mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna

Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.”

Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. at-Tirmidzi)

6. Mendapatkan ampunan dosa

Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha secara terus menerus, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan. (HR. Al-Tirmidzi)

7. Tidak dianggap sebagai orang lalai

Orang yang selalu melaksanakan shalat dhuha dianggap sebagai orang yang terus mengingat Allah dan bukan orang yang lalai. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai” (HR. Baihaqi dan An Nasa'i).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved