Apa Penyebab Planet Mars Berwarna Merah?

Karenanya, dewa perang Yunani juga memberikan nama lain Mars, yaitu bintang merah terang apabila planet itu terkadang muncul.

Editor: Nasaruddin
Kemendikbud
Ilustrasi tata surya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kamu pasti pernah mendengar atau membaca tentang planet Mars.

Mars adalah planet keempat yang terdekat dari matahari.

Posisinya bersebelahan dengan bumi.

Planet ini sering dijuluki sebagai Planet Merah.

Tahukah kamu apa yang menyebabkan planet ini berwarna merah?

Rahasia alam semesta menyimpan fakta dari asal-usul warna merah planet Mars.

Penuh Misteri! Ini 6 Fakta yang Tak Kamu Tahu Tentang Alam Semesta

Seperti dilansir dari ZME Science, Jumat 17 September 2021, warna planet Mars disebabkan karena oksidasi besi atau karat, senyawa yang terbuat dari dua atom besi dan tiga atom oksigen.

Karenanya, dewa perang Yunani juga memberikan nama lain Mars, yaitu bintang merah terang apabila planet itu terkadang muncul.

Kendati demikian, masih belum jelas apa penyebab semua oksidasi besi bisa terjadi di permukaan planet Mars.

Mars telah terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun.

Planet ini terbentuk dari puing-puing, gas dan debu yang kemudian menyatu.

Di antara semua unsur tersebut, terdapat banyak besi yang ditempa di jantung bintang yang telah lama mati.

Sama seperti Bumi, Mars juga memiliki banyak material besi.

Bedanya, senyawa besi di Bumi tenggelam ke inti Bumi ketika planet ini masih muda dan lembek.

Apa itu Tata Surya ? Berapa Jumlah Planet pada Tata Surya ? Baca Nih Pengertian Tata Surya !

Para ilmuwan berasumsi, akibat gravitasi planet Mars yang lemah, serta ukuran planet yang lebih kecil, menyebabkan besi menjadi lebih sedikit masuk ke inti Mars dan tersisa di kerak atasnya.

Hal itu juga menandakan bahwa planet Mars yang kemudian tampak berwarna merah ini tidak memiliki inti besi.

Sedangkan, begitu banyak besi di permukaan Mars teroksidasi ketika planet merah ini masih memiliki air yang mengalir di permukaannya, diikuti dengan atmosfer yang tebal.

Kondisi ini mungkin hampir sama dengan bentuk modern Bumi.

Untuk menemukan jawabannya, Albert Yen dari Jet Propulsion Laboratory NASA berdasarkan data yang dikumpulkan oleh misi Pathfinder tahun 1997, memberikan sebuah teori alternatif dan mengatakan bahwa banyak oksidasi besi Mars berasal dari meteorit.

Tidak hanya itu, pada tahun 2009, peneliti asal Denmark menemukan bahwa air tidak diperlukan untuk menghasilkan banyak oksidasi besi.

Sebaliknya, kristal kuarsa yang hancur, salah satu mineral yang bisa ditemukan di regolit Mars dan kontinen Bumi, membuat permukaan Mars yang kaya akan oksigen terbuka.

Apa yang Membedakan Planet Dalam dan Planet Luar? Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 9 Kelas 6 SD/MI

Fenomena tersebut bisa dengan mudah terjadi selama badai debu Mars yang begitu kuat hingga debu-debu mereka dapat dilihat dengan teleskop di Bumi.

Selain itu, sinar matahari juga turut serta dalam memecah karbon diosida dan molekul lain dari atmosfer, dengan menghasilkan oksidan seperti hidrogen peroksidan dan ozon.

Akan tetapi, ternyata tidak seluruh bagian Mars berwarna merah.

Beberapa bagian memang terlihat berwarna merah cerah, sementara bagian lainnya tampak berwarna hitam karena tidak tertutup debu oksidasi besi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Phoenix Lander, penjelajah NASA, yang mengebor beberapa sentimeter di bawah permukaan kaya oksidasi besi di Mars dan menemukan tanah berwarna cokelat.

Hanya saja, langit yang tampak biru selama ini, jika dilihat dari Mars akan terlihat berwarna merah karena debu yang mengotori atmosfer cahaya planet.

Semua hal tersebut juga bisa terjadi di Bumi ketika udara semakin tercemar atau tertutup asal tebal.

Karakteristik Planet Mars

1. Memiliki suhu sangat dingin

Planet Mars memiliki suhu yang sangat dingin.

Dilansir dari NASA, 11 Agustus 2020, suhu rata-rata di Planet Mars mencapai minus 26 derajat celcius.

Seperti Bumi, Planet Mars memiliki awan dan angin.

Terkadang, angin meniup debu merah yang menyelimuti permukaan Planet Mars dan menciptakan badai debu.

Planet Mars juga memiliki gravitasi, namun gravitasi di Mars hanya sepertiga di Bumi.

Ini menyebabkan benda jatuh lebih lambat di Planet Mars dibandingkan di Bumi.

2. Satu hari di Planet Mars lebih lama dibandingkan di Bumi

Planet Mars berputar pada poros yang lebih lambat dari Bumi.

Akibatnya, satu hari di Planet Mars lebih lama dibandingkan di Bumi.

Dilansir dari National Geographic, satu hari di Planet Mars adalah 24,6 jam, sedangkan satu tahun di Planet Mars adalah 687 hari Bumi.

3. Planet Mars pernah memiliki air

NASA telah mengungkap bukti bahwa air pernah mengalir di Planet Mars saat mereka menemukan mineral yang hanya terbentuk di air.

Selain itu, NASA juga menemukan bahwa Planet Mars memiliki medan magnet seperti Bumi yang terlindung dari sinar kosmis yang mematikan.

Sebagai informasi, NASA mendaratkan pesawatnya, Viking 1 dan Viking 2, pertama kali di Planet Mars pada tahun 1976.

4. Memiliki musim yang mirip dengan Bumi

Sumbu rotasi Planet Mars miring 25,2 derajat relatif terhadap bidang orbit planet di sekitar Matahari.

Kondisi ini menyebabkan Planet Mars memiliki musim yang serupa dengan musim di Bumi.

Belahan planet yang lebih dekat dengan Matahari akan mengalami musim panas dan belahan planet yang miring akan mengalami musim dingin.

5. Atmosfer Planet Mars

Planet Mars memiliki atmosfer yang menyelimutinya.

Sebagian besar atmosfer di Planet Mars mengandung karbon dioksida, nitrogen, dan argon.

Jika dibandingkan dengan Bumi, Planet Mars memiliki udara yang sangat tipis.

Bahkan, tekanan udara di puncak Gunung Everest masih 50 kali lebih tinggi daripada tekanan udara di permukaan Planet Mars.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Planet Mars Berwarna Merah?"
Penulis : Aisyah Sekar Ayu Maharani
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved