Apa Saja Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Penyebabnya?

Pencernaan secara mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi - Sistem pencernaan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gangguan pada sistem pencernaan ada beberapa hal.

Demikian pula dengan penyebabnya.

Sebelum mengetahui hal itu, kamu harus tahu terlebih dahulu apa itu sistem pencernaan.

Sistem pencernaan adalah serangkaian jaringan organ yang bekerja untuk mencerna makanan.

Selama dalam saluran pencernaan, makanan akan mengalami proses pencernaan, baik secara mekanik maupun secara kimia.

Pencernaan secara mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus.

Apa itu Sistem Pencernaan pada Tubuh Manusia? Bagaimana Struktur & Fungsi Sistem Pencernaan Manusia?

Proses itu terjadi di dalam mulut dengan bantuan gigi dan lidah.

Pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung dengan bantuan gerak peristaltik dinding lambung, sehingga makanan seperti diaduk.

Sedangkan, pencernaan secara kimia adalah proses pengubahan zat makanan dari bentuk yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim pencernaan.

Misalnya saja, pengubahan protein menjadi asam amino yang dilakukan oleh enzim tripsin.

Bagaimana dengan gangguan sistem pencernaan? Apa yang menjadi penyebabnya?

Fungsi Organ Pencernaan dan Gambar Struktur Sistem Pencernaan Manusia

Berikut beberapa di antaranya:

1. Obesitas

Obesitas adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis.

Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh.

Namun demikian, obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen atau akibat konsumsi obat tertentu.

Pada beberapa orang, ada yang sedikit mengonsumsi makanan namun mengalami kelebihan berat badan.

Hal ini dapat disebabkan laju metabolisme tubuh yang lambat. 

Upaya utama untuk mencegah atau menangani obesitas adalah dengan berolahraga dan mengatur pola makan.

Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung energi, seperti makanan yang tinggi gula dan lemak, dan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi.

2. Karies gigi

Karies gigi atau gigi berlubang, merupakan kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak lapisan gigi sehingga merusak struktur gigi.

Bakteri pada mulut mengolah gula sehingga menghasilkan asam.

Asam yang  diproduksi selama metabolisme dalam mulut ini dapat merusak gigi.

Gigi berlubang dapat menyebabkan nyeri pada gigi jika sampai terlalu dalam kerusakannya karena telah sampai merusak saraf gigi.

Pada umumnya penyakit gigi dan mulut disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut.

Oleh karena itu, upaya pencegahan yang dapat kamu lakukan adalah dengan memerhatikan kebersihan gigi.

Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi, serta pemeriksaan gigi secara teratur dapat mengurangi perkembangan bakteri yang menyebabkan terjadinya penyakit pada mulut dan gigi.

Selain itu kamu juga harus mengurangi makananmakanan manis seperti permen, minuman bersoda, atau makanan manis lainnya agar jumlah plak yang menempel pada gigi berkurang. 

Kamu dapat berkumur dengan air setelah banyak makan makanan manis.

Perbanyak minum air putih juga dapat mengurangi plak yang menempel pada gigi.

3. Sakit Mag

Sakit mag (gastritis), merupakan penyakit yang menyebabkan terjadinya peradangan atau iritasi pada lapisan lambung.

Perhatikan Mag dapat diakibatkan meningkatnya asam lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, peningkatan asam lambung, stres, 
makan tidak teratur, dan mengonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam.

Mag dapat dicegah dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, menghindari makanan yang memicu produksi asam lambung yang berlebihan seperti makanan asam, makanan pedas, dan kopi.

Selain itu menghindari stres yang berlebihan juga dapat membantu mencegah sakit mag.

Apabila mag disebabkan adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori, dapat diobati dengan mengonsumsi obat antibiotik seperti amoksilin
dan tetrasiklin.

Namun, tentu harus dengan resep dari dokter.

4. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati.

Orang yang menderita hepatitis ringan memiliki gejala seperti orang yang terkena flu, yaitu sakit otot dan persendian, demam, diare, dan sakit kepala.

Penderita hepatitis akut dapat mengalami jaundice (menguningnya kulit dan mata), membesarnya hati, dan membesarnya limfa.

Hepatitis apabila tidak segera ditangani dapat memicu fibrosis (kerusakan pada hati) dan sirosis (gagal hati kronis).

Sirosis dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker hati.

Virus hepatitis B merupakan penyebab utama penyakit hepatitis. 

Selain virus hepatitis B, penyakit hepatitis juga dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, Protozoa, racun seperti alkohol, dan penggunaan obat
secara terus menerus, seperti parasetamol

5. Diare

Diare adalah penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan Protozoa, seperti Entamoeba coli.

Ketika terjadi infeksi, dinding usus besar teriritasi, gerakan peristaltik meningkat, serta air tidak dapat diserap.

Penderita diare dapat mengalami dehidrasi karena air dalam usus terus menerus dikeluarkan, selain itu penderita diare juga akan mengalami mulas di perut karena kontraksi otot pada usus besar terjadi terus menerus.

Upaya mencegah diare adalah dengan menjaga kebersihan makanan yang kamu makan, karena makanan yang kurang higienis biasanya mengandung bakteri yang dapat menyebabkan diare, cucilah tangan sebelum makan, minum air yang dimasak atau air kemasan yang higienis, dan jagalah kebersihan diri dan lingkungan.

Apabila terkena diare, penanganan yang dilakukan adalah dengan meminum oralit (larutan gula garam) untuk mengganti cairan yang bayak keluar saat diare, atau dapat juga minum obat diare.

Obat diare biasanya memiliki fungsi utama membantu proses pemadatan feses, bukan menghentikan diare.

Apabila sakit diare belum teratasi segeralah memeriksakan diri ke dokter.

6. Konstipasi

Konstipasi merupakan kondisi feses keras atau kering sehingga sulit dikeluarkan.

Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan makanan berserat dan kurang minum.

Ketika feses tidak dikeluarkan secara teratur, air yang terkandung di dalamnya akan terserap sehingga menyebabkan feses keras atau kering sehingga sulit dikeluarkan.

Upaya mencegah konstipasi di antaranya adalah tidak sering menahan buang air besar, makan makanan yang berserat seperti sayur dan
buah-buahan, hindari mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula (seperti makanan manis, keju, makanan olahan) karena makanan
tersebut dapat menimbulkan konstipasi, minum cukup banyak air.

Banyak minum dan makan makanan berserat akan membantu pergerakan feses dan membantu feses lebih lunak sehingga dapat menghindari konstipasi.

Selain itu peningkatan aktivitas fisik juga membantu mengatasi konstipasi.

Sumber: Buku IPA Kelas VIII

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved