Krisdayanti Bingung, Habiskan Uang Rp. 3 Miliar Untuk Kampanye Disebut Sedikit
KD, begitu sapaan akrabnya pun mengaku sering ditanya kenapa “hanya” menghabiskan Rp. 3 miliar saat kampanye di Dapil V Jawa Timur.
TRIBUNPONTIANAK.CO,ID - Untuk menjadi seorang anggota DPR RI seperti sekarang, Krisdayanti mengungkapkan jika ia menghabiskan uang sekitar Rp. 3 miliar.
Uang Rp. 3 miliar itu disebut sejumlah politisi sedikit.
KD, begitu sapaan akrabnya pun mengaku sering ditanya kenapa “hanya” menghabiskan Rp. 3 miliar saat kampanye di Dapil V Jawa Timur.
Hal ini diutarakan Krisdayanti saat berbincang di akun Youtube Akbar Faizal Uncensored.
"Rp 3 miliar, sekitar itu," kata Krisdayanti.
"Kok thithik (sedikit)?" tanya Akbar.
Krisdayanti juga membenarkan modal kampanyenya itu termasuk sedikit, bahkan banyak teman-temannya heran.
• Seorang Youtuber Diamankan, Kepolisian Sebut Buntut Tudingan Hutang
"Kadang teman-teman lain pada enggak setuju, 'kok cuma segitu'," jelas penyanyi yang akrab disapa KD itu.
Pelantun "Mencintaimu" itu kemudian mengungkap alasannya tak menghabiskan banyak uang saat mendatangi 471 desa di Malang Raya selama 7 bulan.
"Alhamdulillah saya sudah dikenal masyarakat di situ, saya modalnya murah meriah saja, beli speaker kecil, toa," kata Krisdayanti.
"Saya nyanyi, satu kampung, satu desa sudah bisa kumpul," imbuhnya.
Berhasil menang dengan suara terbanyak untuk wilayah pemilihan tersebut, Krisdayanti mengungkap semua itu mungkin terjadi karena pendekatan humanis yang dia pilih selama kampanye.
"Memang mungkin adalah pendekatan humanis yang kerja nyata aja kemarin itu," ucap KD.
"Kita pilih rumah yang paling sederhana, memang saya memberikan perhatian ke semua lapisan (masyarakat), dan mereka kalau bahasa Jawa-nya ketenggengan, setengah-setengah enggak percaya," sambung KD.
• Saipul Jamil Ungkap Alasan Tetap Bekerja Ditengah Banyak Boikot
Meskipun awalnya sulit percaya, tapi Krisdayanti yakin jika seseorang melakukan suatu tindakan dengan tulus, orang lain pasti bisa melihatnya.
"Yang ditangkap warga adalah kesungguhan saya untuk hadir, menyampaikan 'kita bisa sama-sama, yuk kita bangun dengan bersama-sama'," ujar Krisdayanti.
Untuk diketahui, Krisdayanti merupakan peraih suara terbanyak di Dapil V Jawa Timur untuk DPR RI.
Krisdayanti berhasil mendapat 132.131 suara dari Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Untuk diketahui, Krisdayanti kembali viral soal pernyataanya tentang gaji sebagai anggota DPR RI.
KD mengatakan jika setiap bulan ia menerima gaji pokok Rp 16 juta dan uang tunjangan Rp 59 juta.
"Setiap tanggal 1 (dapat) Rp 16 juta, tanggal 5 (dapat) Rp 59 juta, kalau enggak salah," kata Krisdayanti.
Krisdayanti juga menyebut sejumlah uang yang diperoleh sebagai dana aspirasi dan uang kunjungan dapil.
• Jawaban Tegas Rizky Billar Tanggapi Isu Hamil Diluar Nikah, Sang Ayah Juga Berikan Respon
"Dana aspirasi itu memang wajib untuk kita, namanya uang negara. Dana aspirasi kita itu Rp 450 juta, lima kali dalam setahun," katanya lagi.
Sementara itu, untuk uang kunjungan dapil atau daerah pilihan, Krisdayanti mendapat uang sekitar Rp 140 juta.
"Saiki kita Rp 140 juta. Delapan kali dalam setahun," tutur Krisdayanti.
Namun belakangan, Krisdayanti meralat ucapannya soal dana aspirasi atau dana reses yang diterima oleh para anggota DPR.
Ia meluruskan bahwa dana reses bukanlah pendapatan pribadi para anggota Dewan.
"Dana reses bukanlah merupakan bagian dari pendapatan pribadi anggota DPR RI, melainkan dana untuk kegiatan reses guna menyerap aspirasi rakyat di daerah pemilihan masing-masing," kata Krisdayanti.
• Kabar Terbaru dari Lord Adi Master Chef Indonesia, Tolak Tawaran Menarik dari Istri Atta Halilintar
Gaji dan tunjangan anggota DPR
Gaji dan tunjangan anggota DPR diatur dalam Surat Edaran Setjen DPR RI No.KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-520/MK.02/2015. Berikut rinciannya:
- Gaji pokok Anggota DPR: Rp 4.200.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 4.620.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 5.040.000 per bulan
Tunjangan melekat
Tunjangan istri/suami (10 persen dari gaji pokok)
Anggota DPR: Rp 420.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 462.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 504.000 per bulan
Tunjangan anak (2 anak x 2 persen dari gaji pokok)
- Anggota DPR: Rp 168.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 184.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 201.600 per bulan
Uang sidang/paket: Rp 2.000.000
Tunjangan jabatan
- Anggota DPR: Rp 9.700.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 15.600.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 18.900.000 per bulan
Tunjangan beras: Rp 30.090 per jiwa per bulan
Tunjangan PPh Pasal 21: Rp 2.699.813
Tunjangan kehormatan
- Anggota DPR: Rp 5.580.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 6.450.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 6.690.000 per bulan
Tunjangan komunikasi
- Anggota DPR: Rp 15.554.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 16.009.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 16.468.000 per bulan
Tunjangan peningkatan fungsi dan pengawasan anggaran
- Anggota DPR: Rp 3.750.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 4.500.000 per bulan
- Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 5.250.000 per bulan
Bantuan listrik dan telepon: Rp 7.700.000
Asisten anggota: Rp 2.250.000
Biaya perjalanan
- Uang harian daerah tingkat I (per hari) Rp 5.000.000
- Uang harian daerah tingkat II (per hari) Rp 4.000.000
- Uang representasi daerah tingkat I (per hari) Rp 4.000.000
- Uang representasi daerah tingkat II (per hari) Rp 3.000.000
Fasilitas lain
Selama masa jabatannya, anggota DPR menerima fasilitas rumah dinas yang disediakan negara di Kalibata, Jakarta Selatan; dan Ulujami, Jakarta Barat.
Tak hanya rumah dinas, anggota DPR RI juga menerima dana berupa anggaran pemeliharaan rumah jabatan, yang diberikan setiap tahun.
Setelah pensiun, anggota DPR juga akan menerima uang pensiun sebesar 60 persen dari gaji pokok dan tunjangan beras Rp 30.090 per jiwa per bulan. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Habiskan Rp 3 Miliar Untuk Modal Nyaleg, Krisdayanti: Murah Modal Saya