Bagaimana Proses Terbentuknya Gunung?
Tahukah kamu, gunung terbentuk lewat serangkaian proses geologi, tepatnya ketika lempeng bumi bergerak dan saling menabrak satu sama lain.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m).
Demikian pengertian gunung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring.
Tahukah kamu, gunung terbentuk lewat serangkaian proses geologi, tepatnya ketika lempeng bumi bergerak dan saling menabrak satu sama lain.
Selain tabrakan antar lempeng, terbentuknya gunung dapat melalui proses geologi lainnya.
• Buatlah 2 Soal Cerita Tentang Gabungan Lingkaran dan Bangun Datar ! Kunci Jawaban Kelas 3 SD Lengkap
Menurut A. Yanuar dalam buku Seri Sains: Gunung (2019), gunung adalah bentuk kenampakan permukaan tanah yang lebih tinggi dibanding permukaan tanah di sekitarnya.
Ciri utama gunung adalah mempunyai beberapa puncak dan lereng yang curam.
4 jenis terbentuknya gunung dan contohnya
Berikut jenis terbentuknya gunung beserta contohnya:
1. Pergerakan lempeng tektonik
Dikutip dari buku Lingkungan Abiotik (Jilid I: Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer) (2015) karya Sucipto Haryanto, dkk, pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan terbentuknya gunung.
Proses ini terjadi ketika dua lempeng tektonik saling bertabrakan, sehingga salah satunya menusuk ke bagian bawah lempeng lainnya.
Salah satu contohnya adalah Pegunungan Himalaya.
Pegunungan Himalaya terbentuk karena adanya peristiwa interaksi lempeng yang saling bertabrakan, lebih dari 25 juta tahun yang lalu.
Selain itu, ada Gunung Everest yang juga terbentuk lewat proses pergerakan lempeng tektonik.
• Apa itu Hujan Asam ? Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Asam ? Apa Dampak Hujan Asam bagi Lingkungan?
2. Tabrakan antarlempeng di kerak bumi
Melansir dari National Geographic, tabrakan antar lempeng di dalam kerak bumi juga menjadi penyebab terbentuknya gunung.
Antar lempeng tersebut saling bertumbuk satu sama lain, dan akhirnya membentuk lengkungan atau posisi terlipat.
Contohnya Pegunungan Jura di Eropa, serta Pegunungan Zagros di Iran.
3. Terjadinya blok patahan
Dalam situs Lumen Learning dijelaskan jika gunung bisa terbentuk karena terjadinya blok patahan di dalam bumi.
Blok patahan ini timbul ketika kerak bumi patah dan akhirnya terangkat ke atas di sepanjang garis sesar bumi.
Contohnya Pegungan Sierra Nevada di California, serta Pegunungan Harz di Jerman.
• Bagaimana Proses Terjadinya Hujan di Permukaan Bumi?
4. Adanya erosi di kawasan gunung
Mengutip dari situs Universe Today, terbentuknya gunung juga bisa disebabkan oleh erosi selama berjuta-juta tahun.
Erosi ini terjadi karena adanya pengaruh angin, air, es, serta gravitasi.
Karena pengaruh tersebut, permukaan gunung mulai terbentuk dan mengikis permukaan yang terbuka.
Setelah itu, endapan sedimen mulai terjadi di aliran aluvial, hingga akhirnya terbentuklah karakteristik bentang alam berupa gunung.
Contohnya Pegunungan Catskill di New York, yang terbentuk lewat erosi di dataran tinggi.
Selain itu, ada Pegunungan Adirondack di New York, yang terbentuk karena proses pergerakan lempeng tektonik dan erosi.
Lalu bagaimana dengan gunung api?
Dilansir dari situs NASA, di dalam bumi, terdapat lempeng yang terus bergerak.
Kadang, lempeng ini saling mendekat hingga menubruk satu sama lain.
Tubrukan itu membuat sebagian kerak bumi tertarik ke dalam.
Suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi membuat kerak itu meleleh.
Lelehan ini kemudian akan naik sebagai magma.
Seiring waktu, tekanan tinggi di dalam bumi membuat magma keluar dari dalam bumi.
Magma akan naik ke hot spot. Hot spot adalah area bumi yang amat panas.
Area ini membuat magma semakin panas dan encer.
Semakin encer magma, maka semakin ringan dan mudah naik dan keluar.
Magma yang keluar dari bumi disebut lahar atau lava.
Lahar atau lava yang terkena udara ini lama-lama akan mendingin dan berubah menjadi batu.
Lapisan-lapisan batu inilah yang kemudian menjadi gunung api.
Cara lain adalah ketika lempeng-lempeng bumi bergerak saling menjauh.
Celah di antara lempeng bumi ini akan diisi oleh magma yang naik dari perut bumi.
Ketika ini terjadi, gunung api bawah laut bisa terbentuk.
Salah satu gunung api yang terbentuk dari laut adalah Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Perbedaan gunung biasa dengan gunung api
Ada beberapa ciri yang membedakan gunung biasa dengan gunung api.
Gunung berapi memiliki magma, kerah, dan lava.
Gunung biasa tak memiliki tiga hal ini, namun gunung memiliki air.
Gunung juga biasanya lebih tinggi dibanding sekitarnya.
Sementara gunung api bisa berada di bawah laut maupun berada di pegunungan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Jenis Terbentuknya Gunung beserta Contohnya"
Penulis : Vanya Karunia Mulia Putri
Editor : Serafica Gischa