Klaster Covid Muncul saat Pembelajaran Tatap Muka, Institut Shanti Buwana Bengkayang Tutup Dua Pekan
Pada saat mulai pembelajaran sebenarnya sudah di-swab antigen, tetapi dalam proses pembelajaran terjadi penularan
Setelah hasil tes swab antigen negatif, ia menerangkan, ditemukan ada yang sakit dengan kondisi demam dan batuk. Setelah dilakukan uji tes PCR, ternyata di antara mahasiswa itu terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kemudian, ada yang demam dan batuk. Setelah dilakukan tes, ternyata positif. Dengan adanya kasus ini terpaksa kampus ditutup kembali dua minggu ke depannya," ucapnya.
Made mengatakan, mahasiswa yang hasil tes PCR negatif dipulangkan ke rumah masing-masing. Sedangkan, mahasiswa yang terkonfirmasi dengan CT tinggi diisolasi di kampus, dan CT rendah diisolasi di rumah sakit lapangan.
"Anak yang sehat dipulangkan, yang positif dengan CT tinggi diisolasi di kampus. Anak dengan CT rendah delapan orang, diisolasi di Rumah Sakit Lapangan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, revisi data dari Puskesmas Bengkayang sebanyak 138 kasus terkonfirmasi positif dalam klaster ini. Pada awalnya, saat screening pertama, ada 18 kasus positif Covid-19.
Lalu, dijelaskan, dilakukan tracing terhadap mahasiswa lainnya. Setelah diketahui, ada tambahan 120 kasus sehingga total kasus positif Covid-19 tercatat menjadi 138 kasus.
[Update Berita Seputar Covid-19]
Susun SOP
Upaya mencegah munculnya klaster Covid-19 juga dilakukan sejumlah kampus lainnya. Rektor Universitas Tanjungpura ( Untan) Pontianak Prof Garuda Wiko mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun draf SOP untuk persiapan PTM secara bertahap.
Ia mengatakan sebelumnya sesuai kebijakan kementerian bahwa ketika kondisi PPKM Level 4 turun menjadi PPKM Level 3 apabila kondisi memungkinkan, dapat melakukan PTM dengan hati-hati, teliti serta bertahap.
• Siapkan Kuliah Tatap Muka IKIP PGRI Pontianak Bentuk Satgas Covid-19 Cegah Klaster Mahasiswa
“Sampai saat ini di Untan sebagian besar mahasiswa masih sepenuhnya daring, tapi untuk kegiatan mahasiswa yang mengurus tugas akhir dan praktik di lab diatur sedemikian rupa supaya tidak terjadi kerumunan,” ujarnya kepada Tribun, Minggu 12 September 2021.
Ia mengatakan, jika Untan melakuka PTM tentu terlebih dahulu akan meminta pendapat kepada Satgas Covid-19. PTM juga akan dilakukan bertahap.
“Jadi sekarang kita masih gunakan sistem belajar tetap kombinasi baik dengan luring jumlah terbatas di kombinasi dengan daring,” ujarnya.
Menurut Garuda Wiko, persiapan untuk melakukan PTM harus dilakukan dengan matang agar ke depan tidak muncul klaster baru dari perguruan tinggi.
“Jadi masih banyak pembelajaran di Untan secara daring untuk kelas biasa. Kita masih siapkan untuk metoder luring dan masih menyusun draf SOP terkait berapa jumlah mahasiswanya, semester berapa dan prodi yang siap yang mana saja,” ujarnya.
“Sistem belajar kita ada yang blended learning. Jadi ada yang melakukan penelitian dan sebagainya. Seminar dan skripsi masih daring dan beberapa sudah dirancang SOP untuk itu,” tambahnya.