Klaster Covid Muncul saat Pembelajaran Tatap Muka, Institut Shanti Buwana Bengkayang Tutup Dua Pekan

Pada saat mulai pembelajaran sebenarnya sudah di-swab antigen, tetapi dalam proses pembelajaran terjadi penularan

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Kadiskes Kalbar, Harisson saat diwawancarai di Ruang kerjanya, Selasa 29 Juni 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG  - Sebanyak 139 mahasiswa terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR yang keluar pada Sabtu 11 September 2021.

Setelah ditemukan klaster baru penyebaran Covid-19, Institut Shanti Bhuwana Bengkayang menutup sementara kampus selama dua pekan.

Para mahasiswa itu positif Covid-19 namun tanpa gejala. “Total ada 139 kasus konfirmasi dari di kampus Shanti Bhuwana Bengkayang, dan semuanya OTG,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kalbar, Harisson, pada Minggu 12 September 2021.

Harisson mengaku sudah mendapatkan penjelasan terkait klaster kampus dari Kepala Diskes Bengkayang. Ia menjelaskan, mahasiswa selama proses perkuliahan tinggal di asrama kampus.

“Pada saat mulai pembelajaran sebenarnya sudah di-swab antigen, tetapi dalam proses pembelajaran terjadi penularan,” jelas Harisson.

Maka dari itu, diakuinya pihak kampus telah mengambil langkah dengan menutup sementara pembelajaran tatap muka (PTM) selama dua pekan ke depan. “Mahasiswa dengan hasil laboratorium negatif, segera dipulangkan,” imbuhnya.

Siapkan Kuliah Tatap Muka IKIP PGRI Pontianak Bentuk Satgas Covid-19 Cegah Klaster Mahasiswa

Sedangkan mahasiswa dengan hasil reaktif dengan CT tinggi dilakukan isolasi di asrama kampus. Lalu, mahasiswa dengan hasil positif CT rendah dimasukkan ke Rumah Sakit (RS) Darurat. “Untuk mereka yang kasus positif ini telah diberikan vitamin,” kata Harisson.

Harisson juga memastikan, Diskes Kalbar telah mengirimkan paket-paket obat Covid-19 sebanyak 200 paket untuk RS Darurat Bengkayang. Ia meminta, kasus seperti ini menjadi pelajaran.

Selain itu, Harisson juga mewanti-wanti kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang untuk ekstra hati- hati. Karena ia mengatakan, Bengkayang daerah yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia. Menurutnya negara tetangga tersebut saat ini kasus Covid-19 masih tinggi.

“Perhatikan betul jalan-jalan tikus, keluar-masuk orang di perbatasan. Seharusnya mereka tidak boleh keluar-masuk tanpa pemeriksaan antigen atau PCR, dan harus dilakukan proses isolasi selama delapan hari. Bila masuk ke wilayah Indonesia dalam hal ini Bengkayang,” pesannya.

Secara umum, Harisson juga mengingatkan masyarakat untuk hati- hati. Sebab saat ini masyarakat telah hidup berdampingan dengan virus Covid-19.

“Saya ingatkan untuk tetap menjaga prokotol kesehatan (prokes), seperti selalu gunakan masker dua lapis, jaga jarak, dan cuci tangan agar tidak tertular,” pesannya.

Harisson menjelaskan, endemi corona bermakna masyarakat hidup berdampingan dengan virus. Maka dari itu, ia berpesan agar jangan lengah bila tidak ingin tertular.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes dan Keluarga Berencana Bengkayang I Made Putra Negara juga menyampaikan informasi senada terkait temuan klaster kampus di Bengkayang.

"Betul, kampus Shanti Bhuana Bengkayang kemarin banyak yang positif. Padahal sebelum mulai kuliah, mereka sudah di-swab antigen terlebih dahulu, semua hasilnya negatif," terang Made.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved