Putra Kalbar Gugur di Papua

Sosok Sertu Ambrosius Dikenal Mandiri, Rajin Beribadah dan Telepon Terkahir Ingin Pulang Kampung

Semasa hidup, almarhum Ambrosius dikenal sebagai pribadi yang pendiam, baik hati, dan juga pekerja keras. Dia mandiri semasa menempuh pendidikan, hing

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Tangis orangtua Sertu Anumerta Ambrosius Apri Yudiman pecah ketika jenazah anaknya baru saja tiba di Gereja Katolik Maria Ratu Rosari Nanga Merakai, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalbar, Minggu 5 September 2021. Jenazah Sertu (Anm) Ambrosius tiba di kampung halaman sekitar pukul 10.50 wib. Dari Makodim Sintang, jenazah dibawa menggunakan speadboat selama lebih dari tiga jam. Jenazah sudah dimakamkan di TMP Kusumalaya pada Minggu siang kemarin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sertu Anumerta Ambrosius Apri Yudiman menjadi satu di antara prajurit TNI yang gugur, dalam serangan kelompok sparatis teroris (KSP) di Papua Barat.

Jenazah Prajurit TNI tersebut kini sudah dimakamkan secara militer di TMP Kusumalaya, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalbar, kampung halamannya pada Minggu, kemarin.

Gugurnya Sertu Anumerta Ambrosius mendatangkan duka yang mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan.

Semasa hidup, almarhum Ambrosius dikenal sebagai pribadi yang pendiam, baik hati, dan juga pekerja keras. Dia mandiri semasa menempuh pendidikan, hingga menjadi tentara.

Ambrosius Apri Yudiman merupakan putra sulung dari 4 bersaudara, anak dari Paulus Jiman dan Toedeta. Ketiga adiknya, masih kecil. Ambrosius, merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga, termasuk yang membiayai pendidikan adik-adiknya selama ini.

Riwayat Hidup Singkat Sertu Ambrosius, Prajurit TNI AD Asal Kalbar yang Gugur dalam Tugas di Papua

"Almarhum merupakan sosok yang baik. Dia sering pulang ke Nanga Seran meskipun dia berasal dari Kedembak ini. Almarhum seorang yang pendiam tetapi memiliki sifat pekerja keras. Dia ingin membahagiakan keluarganya. Kami sangat bangga atas apa yang sudah dia lakukan, ini merupakan konsekuensi dari sebuah tanggungjawab dan tugas yang dia pilih. Kami paham sumpah prajurit," kata perwakilan keluarga, Brigita Adrianus, Senin 6 September 2021.

Ambrosius Apri Yudiman lahir pada 16 April 1996 di Dusun Kedembak Merakai, Desa Senangan Kecil, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalbar. Prajurit TNI ini gugur diusia 25 tahun dalam tugas menjaga NKRI di Papua.

Pastor Fransiskus Yusuf, Pr saat memimpin misa requiem di Gereja Katolik Paroki Maria Immaculata Nanga Merakai dalam kotbahnya menyampaikan almarhum Ambrosius sudah berkarya sebagai anggota TNI sekitar 4 tahun dan kemudian gugur karena orang-orang yang tidak punya rasa cinta dan tidak beriman.

"Kita tidak akan bisa menolak kematian yang sudah digariskan oleh Tuhan sesuai dengan caranya masing-masing. Maka selama hidup di dunia yang sementara adalah hidup dalam iman yang kuat” ucap Pastor Fransiskus Yusuf, Pr.

Danrem Brigjen TNI Ronny Akan Penuhi Permintaan Keluarga Almarhum Sertu Ambrosius

Oleh guru, sahabat dan keluarga almarhum, Ambrosius dikenal sangat rajin beribadah.

“Saya mendengar cerita dari gurunya, sahabatnya dan keluarganya. Bahwa almarhum Ambrosius ini orangnya dekat dengan Tuhan dan aktif di gereja. Maka kita yakin arwahnya akan diterima oleh Tuhan. Surga merupakan tujuan hidup orang beriman, maka kita semua harus berbuat baik selama hidup. Hidup atau mati, kita ini milik Tuhan Sang Pencipta,” ungkap Pastor Fransiskus Yusuf.

Pance, keluarga Ambrosius menceritakan bahwa almarhum terakhir pulang ke tanah kelahiran di Kedembak, pada September 2020 yang lalu.

“Itupun hanya dua hari saja. Dan saat dia nelpon yang terakhir, dia bercerita akan pulang ke Kedembak pada 20 Oktober 2021 nanti," katanya.

Masius Saulus, keluarga almarhum mengungungkapkan Ambrosius banyak bercerita banyak hal dengan Masius. Termasuk soal keinginannya pulang ke Sintang untuk merayakan natal bersama keluarga. Dia juga berencana membawa serta kekasihnya, untuk dikenalkan ke orangtuanya di kampung halaman.

"Beberapa hari sebelum kejadian, dia bilang mau pulang ke sintang, merayakan natal bersama. Dia juga bilang mau bawa calon istri dikenalkan ke keluarga," ungkap Masius.

Masius juga mengungkapkan, adik sepupunya itu minta dicarikan rumah di Sintang. Sebab, Ambrosius ingin sekali mengabdikan diri di tanah kelahiran.

"Dia minta carikan rumah juga di sintang. Dia pengen berumah tanagga dan tugas di Sintang. Sejak kecil dia pengen jadi tentara," ujar Masius. (*)

(Simak berita terbaru dari Sintang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved