khazanah islam

HUKUM Ganti Doa Qunut dengan Bacaan Lain yang Lebih Pendek dan Mudah

Sebab menurut Buya Yahya akan sangat disayangkan sekali jika meninggalkan keutamaan doa qunut.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Tribunsumsel.com
Ilustrasi Doa Qunut dan bacaan doa pengganti doa qunut yang tetap mendapatkan keutamaan 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Membaca doa qunut hukumnya sunnah menurut Madshab Syafi'i sebab doa qunut hanya doa tambahan.

Tapi sangat disayangkan jika tidak dilakukan sehingga dianjurkan tetap dilakukan meskipun tidak hafal bacaan qunut.

Bacaan qunut sudah ditentukan dengan kalimatnya tersendiri, namun bagi yang belum hafal tapi tidak mau meninggalkan keutamaan doa qunut tetap mendapatkannya.

Menurut Buya Yahya dalam akun youtube Buya Yahya bahwa tentang doa qunut.

Bacaan qunut bisa diganti dengan bacaan doa apa saja dalam bentuk bahasa arab.

Sehingga apapun kalimatnya tetap akan menggantikan doa qunut tersebut.

"Bagi yang tidak hafal bisa diganti dengan doa apapun asal jangan meninggalkan keutamaan membaca doa qunut," ujarnya.

Bacaan Doa Pengganti Qunut

Buya Yahya mencontohkan bacaan yang bisa dibaca untuk menggantikan bacaan doa qunut ketika tidak hafal.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar."

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Al-Baqarah: 201).” (HR Bukhari).

Doa pendek tersebut bisa menjadi pengganti dari bacaan doa qunut, sehingga tetap bisa mendapatkan keutamaan.

Sebab menurut Buya Yahya akan sangat disayangkan sekali jika meninggalkan keutamaan doa qunut.

Boleh Diganti

Dalam kitab Fath al-Mu’in juga disebutkan bahwa doa qunut memungkinkan diganti dengan doa lainnya dengan tetap menggunakan bahasa arab asalkan mengandung doa.

ولا يتعين كلمات القنوت فيجزىء عنها آية تضمنت دعاء إن قصده كآخر البقرة وكذا دعاء محض ولو غير مأثور

Artinya: “Kalimat doa qunut tidak tertentu pada redaksi khusus, sehingga tetap mencukupi atas bacaan qunut dengan membaca ayat yang mengandung doa, ketika doa tersebut diniatkan qunut seperti halnya pada akhir surat Al-Baqarah. Begitu juga bacaan qunut dianggap cukup dengan membaca doa-doa lain, meskipun tidak bersumber dari Rasulullah SAW.” (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, jus 1, hal. 160)

Sementara jika lupa membaca doa qunut Ust. Adi Hidayat dalam sebuah majelis menerangkan dalam akun youtube Dakwah Islam jika lupa qunut bagi Mazhab Syafi'i.

Doa qunut ini merupakan tambahan di mazhab Syafi'i bukan rukun sholat jadi kalau lupa saat kita sholat sendiri maka disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi.

Sujud Sahwi

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man la yanamu wa la yashu (Mahasuci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa).”

Artinya: Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.

Dibaca sebanyak 2 - 3 kali saat melakukan sujud sahwi sebelum salam.

Niat Sholat Subuh

1. Niat Sholat Subuh jadi imam

Sebelum takbiratul ikhram, silahkan berdiri tegak menghadap kiblat sambil mengukuhkan niat shalat di dalam hati untuk melaksanakan ibadah shalat karena Allah SWT.

Niat Sholat Subuh Sendiri atau Berjamaah dan jadi Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى

Ushollii fardosh-shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaaan imaaman lillaahi ta’aalaa.

Artinya : Saya berniat mengerjakan sholat fardhu shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam karena Allah Ta’ala.

2. Niat Sholat Subuh Berjamaah Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى

Ushollii fardosh-shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaaan makmuuman lillaahi ta’aalaa.

Artinya : Saya berniat mengerjakan sholat fardhu shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, saat ini, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.

3. Niat Sholat Subuh Sendiri

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً  ِللهِ تَعَالَى

Ushollii fardosh-shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaaan lillaahi ta’aalaa.

Artinya : Saya berniat mengerjakan sholat fardhu subuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, saat ini karena Allah Ta’ala.

Dalam pelaksanaan sholat Subuh semua dilakukan seperti biasa setelah niat melakukan takbiratul ihram, baca doa Iftitah, baca surah Al-Fatiha, baca surah pendek, rukuk, i'tidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud lagi dan berdiri diulang lagi dari awal hingga baca tasyahud akhir dan salam.

Pembacaan doa qunut dibaca pada rakaat kedua setelah sebelum melakukan sujud dan setelah melakukan i'tidal

Doa Qunut

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

"allahummah diinii fiiman hadait. wa 'aafinii fiman aafait. watawallanii fiiman tawallait. wabaariklii fiimaa a'thait. waqinii birahmatika syarra maa qadlait. fa innaka taqdlii walaa yuodlaa 'alaik. wa-innahu laa yadzillu man waalait. walaa ya'izzu man aadait. tabaarakta rabbanaa wata 'aalait. falakal hamdu 'alaa maa qadlait. astaghfiruka wa-atuubu i laik. washallallaahu'alaa sayyidinaa muhammadin nabyyil ummiyyi wa-'alaa aalihi washahbihii wasallam."

Artinya :

“Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan."

"Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau."

"Maka bagi Engkau segala puji atas yang Engkau hukumkan, aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau, dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”

( Update info khazanah islam )

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved