Kadinkes Sekadau Paparkan Kondisi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Sekadau
untuk program vaksinasi, Henry menjelaskan saat ini vaksinasi pertama sudah 20 persen, dan vaksinasi kedua 14 persen
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, Henry Alpius menegaskan satgas Covid-19 Kabupaten Sekadau sudah sangat serius menjalankan tugas dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19, Selasa 24 Agustus 2021.
Dikatakan Henry, untuk BOR di Kabupaten Sekadau saat ini berangsur menurun. Sedangkan sejumlah upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan.
Henry menyebut ada lima indikator dalam penanggulangan pandemi Covid-19, diantaranya, penanganan Covid-19, percepatan vaksinasi, belanja kesehatan lain yang menjadi prioritas daerah, trecing dan testing.
"Yang isolasi mandiri yang kita dukung obat-obatan, tapi belanja lain seperti bantuan sosial dan lainnya itu tergantung desa. Karena desa punya anggaran 8 persen untuk penanganan Covid-19," jelas Henry.
• Kasus Terus Bertambah, Dewan Pertanyakan Keseriusan Satgas Covid-19 Sekadau
Lebih lanjut, Henry menyebut ada dua paket yang disebut dengan paket merah putih.
"Paket merah itu ada obat anti virus dan yang putih hanya berisi vitamin yang diberikan bagi pasien yang isoman. Karena tidak semua pasien itu harus mendapat obat anti virus, itu dokter yang menentukan," jelasnya.
Sementara untuk program vaksinasi, Henry menjelaskan saat ini vaksinasi pertama sudah 20 persen, dan vaksinasi kedua 14 persen dengan rata-rata vaksinasi total sekitar 14 persen.
"nah secara level percepatan vaksinasi di seluruh Kalbar, kita berada pada peringkat ke-7 dari 14 Kabupaten-kota, ini yang harus kita sadari dan syukuri, teman-teman yang sudah bekerja. Jangan berpikir bahwa percepatan vaksinasi ini tidak berhasil. Inikan membuat teman-teman Kesehatan jadi lemah," paparnya.
Dikatakan Henry saat ini vaksinasi sedang difokuskan untuk anak-anak usia 12-17 tahun, sebagai upaya mendukung pembelajaran tatap muka berlangsung, dimana siswa dan guru harus sudah divaksin.
Sasarannya pun sekolah-sekolah yang akan melaksanakan tatap muka terutama di ibukota Kabupaten, sebagai pilot projects pembelajaran tatap muka.
"Kita lihat percepatan vaksin ini, kita maunya akhir tahun 80 persen divaksin semua, itu kalau tersedia vaksinnya. Kalau secara kemampuan, kita mampu tapi ketersediaan vaksinnya itu melambat, dosisnya tidak banyak. Kita terus minta kepada provinsi agar dialokasikan. Perminggu biasanya kita dapat 1000 dosis vaksin," pungkasnya.
Henry memastikan pihaknya telah bekerja sesuai dengan tupoksi yang ada. Di sisi lain, terkait penggunaan anggaran saat ini baru sekitar 3 persen. Penggunaan anggaran tersebut juga digunakan untuk membayar insentif tenaga kesehatan.
"Penyerapan anggaran baru 3 persen, kita bayar insentif nakes setelah ada SPJ-nya. Tidak ada kami pegang uang dan penggunaannya diawasi oleh eksekutif, mereka sebagai DPRD silahkan mengawasi. Kami yang di daerah hanya menyediakan obat-obatan, sarana dan prasarana, oksigen yang sifatnya mendukung penanganan Covid-19, untuk klaim biaya pengobatan pasien Covid-19 dilakukan langsung oleh pihak rumah sakit ke pemerintah pusat," jelas Henry.
Henry pun berharap penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Sekadau dapat dilakukan oleh semua pihak. (*)
(Simak berita terbaru dari Sekadau)
