Efek Samping Vaksin Pfizer dan Efikasinya
Dari hasil uji klinis, efek samping vaksin Pfizer pasca-vaksinasi sebagian besar bersifat ringan..............
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer pada Juli lalu.
Sebelum tiba di Indonesia pada Kamis 19 Agustus 2021, berdasarkan kajian data hasil uji klinis, vaksin Pfizer yang akan segera digunakan ini menunjukkan efikasi yang tinggi.
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech dengan nama Comirnaty, menunjukkan vaksin ini secara efektif dapat mencegah Covid-19, berdasarkan tinjauan data hasil uji klinis.
Data hasil uji klinis menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapatkan vaksin virus corona.
Efikasi vaksin Pfizer tersebut yakni dari kelompok lanjut usia, 65 tahun, serta mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau penyakit penyerta (komorbid).
Selain itu, data efikasi vaksin Pfizer yang diterima BPOM, vaksin mRNA ini menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas.
Artinya, vaksin Covid-19 Pfizer ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19.
"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun (efikasi vaksin) adalah 100 persen," jelas Penny.
Berikut ini adalah fakta-fakta tentang Vaksin Pfizer:
1. Asal Amerika Serikat dan Jerman
2. Teknologi mRNA, tidak mengandung bagian virus atau bakteri yang dilemahkan.
3. Efikasi 95 persen
4. Efek perlindungan mulai berkembang 12 hari setelah dosis pertama
5. Perlindungan penuh membutuhkan dua dosis yang direkomendasikan WHO untuk diberikan dengan interval 21 hingga 28 hari.
6. Orang yang tidak boleh menerima vaksin Pfizer adalah mereka yang memiliki riwayat alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun.