Bupati Citra Ajak Masyarakat Awasi dan Sukseskan Pembangunan Pintu Air di Kecamatan Pulau Maya
"Kerjakan sesuai dengan perencanaan yang berkualitas, dan tepat waktu serta dapat dipertanggungjawabkan dan aman dari penegakan hukum," tambahnya.
Penulis: Zulfikri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Bupati Kayong Utara, Citra Duani mengajak kepada semua warga masyarakat terkhusus di Kecamatan Pulau Maya mengawasi serta mensukseskan pembangunan Pintu Air dan Normalisasi Saluran Air sepanjang 24,52 Km, di Desa Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, Minggu 22 Agustus 2021.
Selain mengajak warga masyarakat memantau pembangunan pintu air ini, Bupati Citra menyampaikan pesan kepada pelaksana proyek agar melaksanakan pekerjaan proyek tersebut sesuai perencanaan dan berkualitas serta tepat waktu dan masyarakat diharapkan ikut serta mengawasi serta mensukseskan pembangunan tersebut.
"Saya beramanah kepada pelaksana proyek ini agar melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya," kata Citra.
"Kerjakan sesuai dengan perencanaan yang berkualitas, dan tepat waktu serta dapat dipertanggungjawabkan dan aman dari penegakan hukum," tambahnya.
• Wakil Bupati Kayong Utara Sebut Peran Satgas Covid-19 Kecamatan Pantau Aktivitas Masyarakat
Dirinya menginginkan, agar bangunan pintu air dan normalisasi saluran air sepanjang 24,52 Km di Kecamatan Pulau Maya ini kedepannya lebih kuat dan kokoh serta tahan lama.
"Jangan sampai, belum lama selesai dikerjakan pembangunan ini sudah rusak sehingga bangunan ini menjadi tidak bermanfaat bagi masyarakat. Dan saya juga minta agar masyarakat ikut serta dalam mengawasi serta mensukseskan pembangunan ini, jangan sampai pembangunan ini dihalang-halangi dan dipersulit dan apabila pembangunan ini ada yang tidak sesuai atau melenceng dari perencanaan maka segera dilaporkan," terangnya.
Kemudian, Citra menegaskan untuk setiap proyek yang ada di Kayong Utara tidak ada Fee berapa persenpun untuk Bupati atau Kepala Daerah. Tidak ada alasan, bahwa pelaksana proyek tersebut mengalami kerugian karena mereka menawar sudah sesuai dengan penawarannya yang tentunya harus dapat mereka pertanggungjawabkan. (*)
(Simak berita terbaru dari Kayong Utara)
