Kemenag Mempawah Gelar Evaluasi dan Tindaklanjut Verval NISN Siswa Madrasah

Integrasi data pendidikan EMIS yang dikelola Kemenag dengan DAPODIK yang dikelola Kemendikbud, sambung Rudi, dilakukan dalam rangka meningkatkan tata

Penulis: Ramadhan | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Mempawah, Rudiansah, hadir memberikan arahan kepada para operator Education Management Information System (EMIS) dalam kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Kemenag Mempawah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah menggelar kegiatan Evaluasi dan Tindaklanjut Verval NISN Siswa Madrasah.

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Mempawah, Rudiansah, hadir memberikan arahan kepada para operator Education Management Information System (EMIS) dalam kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Kemenag Mempawah.

“Kami mengundang para operator EMIS madrasah mulai dari madrasah Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah se Kabupaten Mempawah yang masih memiliki kendala dalam penyelesaian upload data EMIS” terang Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Mempawah, Rudiansah, Jumat 20 Agustus 2021.

BPBD Sebut Banjir di Mempawah Sudah Surut

Lelaki yang akrab disapa Rudi ini menjelaskan, Entitas data Emis itu terdiri dari data siswa/santri, data Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Data lembaga/Satuan pendidikan, Data sarpras (ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, sanitasi dan sebagainya), serta data rombongan belajar (rombel).

Rudi menambahkan, Data EMIS tersebut menjadi sumber data yang harus valid karena menyangkut dan terkait dengan data catatan sipil, bansos, akreditasi, verval PD, akreditasi verval SP, Dana BOS dan PIP, Data ANBK/AKMI dan PIP Madrasah.

“Berdasarkan sumber dari Kemdikbud melalui http://pd.data.kemdikbud.go.id/ tanggal 17 Agustus 2021 data NISN Siswa Madrasah semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 se-Indonesia ditingkat akhir pada Raudhatul Athfal ada 1.392 yang NISN nya kosong. Madrasah Ibtidaiyah sejumlah 263 NISN yang kosong. Madrasah Tsanawiyah ada 2.055 NISN kosong. Madrasah Aliyah ada 315 NISN kosong dan Pondok Pesantren ada 87 NISN kosong,” beber Rudi.

Integrasi data pendidikan EMIS yang dikelola Kemenag dengan DAPODIK yang dikelola Kemendikbud, sambung Rudi, dilakukan dalam rangka meningkatkan tata kelola dan kualitas data pendidikan secara bersama-sama.

Hal ini sangat urgen dalam pengelolaan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), pengelolaan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), pengelolaan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), Pendaftaran SNMPTN dan UTBK SNMPTN (LTMPT), Pendaftaran KIP Kuliah, Pendataan Assesmen Nasional (Pusmenjar), Validasi NIK (Dukcapil Kemendagri), Pertukaran data siswa untuk mendukung proses mutasi siswa dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Rudi memaparkan beberapa permasalahan dalam pengelolaan data referensi peserta didik.

Masih terdapat data atribut pokok yang diinputkan tidak lengkap dan tidak konsisten. Proses input data siswa mutasi dan siswa PPDB masih dilakukan dengan cara input data baru di masing-masing aplikasi pendataan (EMIS dan DAPODIK).

"Akibatnya seorang siswa bisa tercatat 2 kali atau lebih dengan atribut ID peserta didik yang berbeda (siswa tercatat ganda) dan NISN siswa menjadi berubah-ubah. Proses update data siswa mutasi dan siswa PPDB idealnya dilakukan dengan cara proses tarik data, baik untuk mutasi sesama madrasah (EMIS) maupun mutasi lintas sekolah (EMIS-DAPODIK)," terangnya.

Kondisi itu, lanjut Rudi, memiliki dampak yang fatal. Proses pendaftaran akun siswa di portal LTMPT tidak dapat dilakukan simpan permanen. Pendaftaran KIP Kuliah tidak berhasil karena NISN yang sudah tersimpan permanen di LTMPT berbeda dengan NISN yang ada di Pusdatin. (*)

(Update Informasi Seputar Kabupaten Mempawah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved