Apa Teladan yang Dapat Diambil dari Sikap Pribadi Sunan Drajat?
Setelah selesai menimba ilmu, Sunan Drajat berdakwah di Desa Jelak lalu pindah ke Desa Banjaranyar, Paciran, Lamongan hingga akhirnya membuka daerah b
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sunan Drajat adalah seorang Wali Songo yang punya nama asli Syarifudin bergelar Raden Qasim.
Sunan Drajat lahir di Surabaya, sekitar tahun 1470 dan meninggal dunia pada tahun 1552.
Makam Sunan Drajat berada di sebuah bukit, Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Sunan Drajat adalah anak Sunan Ampel yang belajar ilmu agama kepada Sunan Gunung Jati.
• Bagaimana Sunan Bonang Berdakwah Melalui Seni dan Karya Sastra?
Setelah selesai menimba ilmu, Sunan Drajat berdakwah di Desa Jelak lalu pindah ke Desa Banjaranyar, Paciran, Lamongan hingga akhirnya membuka daerah bernama Desa Drajat.
Dalam berdakwah, Sunan Drajat dikenal sosok yang baik dalam berkomunikasi lewat kesenian.
Ia dikenal juga sebagai sosok yang menyukai pertunjukan wayang dan sesekali tampil sebagai dalang seperti kakaknya Sunan Bonang.
Lewat seni dan budaya Sunan Drajat menyampaikan ajaran Islam sehingga masyarakat menerima Islam dengan baik.
Di usia tua, Sunan Drajat tinggal di Dalem Wulur, sebuah tempat tinggi arah selatan dari desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Di sinilah ia menghabiskan masa hidupnya untuk berdakwah.
Terdapat sejumlah peninggalan yang terpelihara sampai sekarang, diantaranya singko mengkok yaitu seperangkat alat musik gamelan dan beberapa benda lainnya.
• Sunan Drajat dan Perannya dalam Mengembangkan Islam di Indonesia
Teladan yang Dapat Diambil dari Sikap Pribadi Sunan Drajat?
1. Merakyat dan peduli fakir miskin
Sebelum menyampaikan dakwah, Sunan Drajat mengawali dakwahnya dengan memberikan perhatian terhadap kesejahteraan dan kondisi masyarakat.
Fakir miskin menjadi perhatiannya saat berdakwah setelah kesejahteraan dapat dirasakan barulah Sunan Drajat memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang menekankan etos kerja keras, solidaritas sosial dan gotong royong.
Sunan Drajat sosok yang dekat dengan masyarakat, bukan saja karena cara dakwahnya yang sederhana dan berorienasi kepada kesejahteraan, melainkan karena kemampuan komunikasinya lewat kesenian.
• KUNCI JAWABAN Tema 2 Kelas 6 Halaman 2 3 4 5 6 7 Subtema 1 Pembelajaran 1 Persatuan dalam Perbedaan
2. Seniman yang mendidik
Bagi Wali Songo, seni dijadikan media dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam.
Ia mampu menggubah sejumlah tembang dan tampil sebagai dalang dalam pertunjukan wayang.
Penanaman ahlak lewat lakon-lakon wayang menjadikan masyarakat menyerap nilai-nilai Islam lewat pertunjukan yang mereka gemari.
3. Berdakwah dengan arif dan bijaksana
Dalam menghadapi masyarakat yang masih mempertahankan tradisi Jawa yang melekat dalam keseharian, Sunan Drajat menyikapinya dengan arif dan bijaksana.
Sunan Drajat melakukan komunikasi yang baik, mempertahankan tradisi yang ada selama tidak bertentangan dengan nila-nilai agama, bahkan menambahkan tradisi yang ada dengan nilai-nilai ajaran Islam.
• KUNCI JAWABAN Tema 2 Kelas 6 Halaman 10 11 13 14 15 Subtema 1 Pembelajaran 2 Rukun dalam Perbedaan
Profil Sunan Drajat
Nama: Raden Qasim
Tempat lahir: Surabaya, 1470 M
Orangtua: Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila
Tempat dakwah Sunan Drajat: Desa Drajat, Desa Jelak dan Desa Banjaranyar, Paciran, Lamongan
Falsafah hidup Sunan Drajat: Catur Piwulang, Pepali pitu (tujuh dasar ajaran)
Pendidikan Sunan Drajat: Belajar ke Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati
Karya: Tembang Pangkur
Meninggal dunia: 1522 Masehi
Makam: Sebuah bukit di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Peninggalan: Falsafah Catur Piwulang, Desa Drajat.
Hubungan silsilah Sunan Drajat dengan Sunan Giri:
- Sunan Giri dan Sunan Drajat sama-sama keturunan Rasulullah SAW dari jalur Husen putra Sayidah Fatimah r.a.
- Sunan Giri adalah ipar Sunan Drajat.
- Sunan Giri adalah suami Mas Murtosiyah, putri Sunan Ampel yang merupakan saudari Sunan Drajat.
Sumber: Buku SKI Kelas 6, Kemendikbud