Khazanah Islam

Khutbah Jumat 2021 Tema Menyikapi Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah

Artikel ini berisi contoh khutbah Jumat yang bisa menjadi rekomendasi khotib Sholat Jumat 6 Agustus 2021.

Editor: Jimmi Abraham
Kemenag
Ilustrasi khutbah Jumat. 

Muhasabatun nafsi adalah kekayaan yang harus kita miliki, karena sangat penting dalam menjalankan kehidupan ini. Karena itulah, Khalifah Umar ra. Berkata:

حَاسِبُوْا أَنْفُوْسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا

(Hisablah, hitung-hitunglah diri kamu sebelum kamu dihisab oleh Allah SWT.)

وَزِنُوْاهَا قَبْلَ أَنْ تُزَانُوْا

(Timbang-timbang amal kamu sebelum amal kamu ditimbang oleh Allah SWT.)

Niat Sholat Jumat , Tata Cara Sholat Jumat , Syarat Sah Sholat Jumat dan Sunnah Sholat Jumat

Hadirîn rahîmakumullâh

Mari kita bersiap menghadapi suatu hari di mana semua manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar kelak. Di sana Allah akan meminta pertanggungjawaban terhadap semua yang kita imani, yakini, ucapkan dan yang kita lalukan secara detil dan rinci, tak sedikit pun yang terlupakan. Jika baik, Allah akan berikan dengan balasan yang baik, dan jika nilainya buruk, maka Allah juga akan memberikan balasan yang buruk.

Hadirîn rahîmakumullâh

Ada tiga perkara yang perlu kita hisab, hitung-hitung dalam kehidupan ini:

Yang pertama, masalah Dien (Agama), yakni Al-Islam. Pertanyaan berikut ini pantas kita arahkan pada diri : Sudah sejauh mana kita memahami dan mengamalkan ajaran agama ? Sejauh mana kita memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan sunnah Rasul SAW, sebagai sumber utama ajaran agama ?

Hadirin rahîmakumullâh

Terkait masalah Dien ini, kita harus selalu menanamkan dalam diri spirit dan semangat belajar. Karena Dienul Islam itu adalah ilmu, sedangkan ilmu tidak akan didapat kecuali dengan belajar dan mempelajarinya. Para ulama telah merumuskan ilmu Islam itu dengan rumusan yang sangat ilmiah, detil dan sangat sistematis sehingga kita mudah memahami dan mengamalkannya. Secara umum, ilmu terkait dengan Islam yang harus di pelajari dan amalkan mencakup iman, ’aqidah, ibadah, akhlak, mu’amalah, keluarga dan syari’ah.

Hadirin rahîmakumullâh

Yang kedua, masalah dunia. Dalam masalah kehidupan dunia, ada 3 hal yang perlu kita hisab:

Pertama, bagaimana kita menyikapi kehidupan dunia ini? Apakah mencintainya dan kita jadikan ia menjadi tujuan hidup ? Ataukah berbagai fasilitas kehidupan ini, termasuk uang, rumah, kendaraan yang kita miliki, hanya sebagai sarana kehidupan dan tidak mencintainya melebihi cinta pada Allah dan Rasul-Nya? Ingat! Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa zuhud pada dunia adalah kunci mendapat cinta Allah.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved