Gubernur Sutarmidji Akan Habiskan 100 Ribu Swab Antigen untuk Testing dan Tracing Daerah di Kalbar

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan bahwa akan menghabiskan 100 ribu stok swab antigen untuk digunakan testing dan tracing. 

Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggi
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan bahwa akan menghabiskan 100 ribu stok swab antigen untuk digunakan testing dan tracing. 

Dimana nantinya untuk pelaksanaan tracing dan testing menggunakan antigen akan bekerjasama dengan Polda Kalbar dan Pangdam XII TPR dengan mengarahkan personel yang ada.

“Kita mau selesaikan 100 ribu antigen ini yang akan kita gunakan.  Walaupun saya tidak sependapat menggunaakn antigen untuk testing tapi karena barang sudah ada sayang tidak digunakan,”ujarnya, Kamis 5 Agustus 2021.

Penerapan PPKM, Gubernur Sutarmidji Imbau Pengusaha di Kalbar untuk Berperan Beri Bantuan pada Warga

Minimal dikatakannya bisa untuk mengetahui jika ada kasus positif dengan kandungan CT 10-29 yang memang perlu di tangani.

“Jadi daerah yang rawan saya mau test saya minta waktu 1 bulan. Masyarakat juga jangan ada laporan, karena antigen tidak  bayar kalau melakukan test di puskesmas untuk testing kecuali untuk perjalanan,” jelasnya.

Dikatakannya kecuali testing Pcr yah dilakukan  di swasta harus berbayar, tapi kalau di rumah sakit pemerintah tidak berbayar.

“Jadi kalau ditagih lapor saja saya dengar ada beberapa begitu. Jadi jangan seperti itu kasian masyarakat, cobalah menangani dengan hati,”ujarnya.

Selain itu, ia juga memberikan peringatakan kepada tiga kabupaten yang saat ini dalam komdisi gawat.

“Saya sering sampaikan ke media bahwa saya bekerja pakai data dan pergerakan itu saya hafal betul seperti Sambas di  Pemangkat harus hati-hati, karena ada nelayan dari pulau lain. Lalu di Melawi saya pernah suug tutup perbatasan, Ketapang juga”,jelasnya.

Ia mengatakan seharusnya daerah harus cepat mengambil langkah, karena jika lama kasian masyarakat yang ada.

“Saya hanya melakukan untuk hal yang dibutukan seperti oksigen tiap daerah harus tersedia,”pungkasnya. (*)

(Update Informasi Seputar Kalimantan Barat)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved