Siapa Nama-nama Sahabat Rasulullah SAW yang Tergolong Khulafaurrasyidin?
Khulafaur Rasyidin ialah para pemimpin yang menggantikan tugastugas Rasulullah SAW sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan pemimpin umat.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Khulafaurrasyidin berasal dari dua kata yakni Khulafa’ dan Ar- Rasyidin.
Khulafa’ berarti jama’ dari khalifah yang memiliki arti “pengganti“.
Sedangkan kata Ar-Rasyidin yaitu “mendapat petunjuk.”
Jadi Khulafaur Rasyidin adalah para pengganti yang mendapatkan petunjuk.
Khulafaur Rasyidin adalah sahabat yang menggantikan tugas-tugas Rasulullah SAW sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan
pemimpin umat.
• Jelaskan Soal Arti Hari Kiamat: Tanda Akan Datangnya Hari Kiamat & Perbedaan Kiamat Sugra dan Kubra
Ada empat sahabat Rasulullah SAW yang mendapat gelar Khulafaur Rasyidin, sebagai berikut:
1. Abu Bakar as-Siddiq
Abu Bakar adalah khalifah pertama setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia.
Abu Bakar dilahirkan pada tahun 571 M. Nama lengkapnya Abdullah bin Abi Khuafah at-Taimi.
Gelar Abu Bakar diberikan oleh Nabi Muhammad SAW karena ia adalah paling cepat masuk Islam.
Gelar as-Siddiq diberikan karena ia selalu membenarkan Nabi Muhammad SAW dalam berbagai peristiwa, terutama membenarkan peristiwa
Isra dan Mi’raj.
• Apa Efek Samping Vaksin Covid-19? Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?
Abu Bakar memimpin dari tahun 632 M sampai dengan 634 M.
Abu Bakar senantiasa meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW.
Dalam menentukan keputusan, beliau selalu mengajak para sahabat untuk bermusyawarah.
Beliau sangat memperhatikan rakyatnya. Beliau selalu membantu rakyat yang kekurangan.
Pernah suatu ketika datang kepadanya seorang wanita kampung bernama Unaisar dan berkata:
”Hai, Abu Bakar, apakah engkau masih dapat menolong kami memerah susu kambing seperti sebelum menjadi khalifah?”
Menjawab hal itu, Abu Bakar mengatakan: ”Insya Allah aku akan tetap bersedia menolong kamu.”
Meskipun Abu Bakar sudah menjadi pemimpin negara, beliau tidak sombong dan masih mau memerah susu untuk rakyatnya di kampung.
Untuk kesejahteraan rakyatnya, beliau mendirikan Baitul Mal, yaitu suatu lembaga yang mengurusi kas dan keuangan negara.
• Jelaskan Soal Arti Hari Kiamat: Tanda Akan Datangnya Hari Kiamat & Perbedaan Kiamat Sugra dan Kubra
2. Umar bin Khattab
Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar.
Umar bin Khattab mempunyai nama lengkap Umar bin Khattab bin Abdul Uzza.
Umar bin Khattab menjadi khalifah sejak tahun 634 M sampai dengan 644 M.
Beliau seorang pemberani, jujur, adil, tegas, bijaksana dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Beliau juga seorang pemimpin yang hidup sederhana dan suka bermusyawarah.
Misalnya, suatu ketika, Khalifah Umar bin Khattab menyuruh anaknya untuk mematikan lampu di dalam ruangan (kantor khalifah), karena lampu itu dibiayai oleh negara, sedangkan kedatangan anaknya untuk keperluan pribadi keluarganya.
Kalifah Umar bin Khattab tak mau menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan keluarganya, walaupun hanya sebatas cahaya lampu.
Pada masa pemerintahannya, Umar bin Khattab dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan bertanggung jawab.
Sebagai contoh sikap tanggung jawab yang diperlihatkan Umat bin Khattab, yaitu:
Pernah suatu saat beliau berkata ketika ia melihat kondisi jalan yang rusak, "Aku akan segera perbaiki jalan itu, sebab aku takut diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. nanti, hanya karena ada seekor unta yang terjungkal."
Masih banyak lagi perilaku teladan yang patut kita contoh dari peribadi Khalifah Umar bin Khattab.
Jasa Khalifah Umar bin Khattab yang sampai saat ini kita rasakan adalah penetapan kalender Hijriyah atau penetapan tanggal 1 Muharam sebagai Tahun Baru Hijriyah.
3. Usman bin Affan
Khalifah Usman bin Affan memerintah selama dua belas tahun atau dari tahun 644 sampai dengan 656 M.
Beliau dikenal sebagai orang kaya dan dermawan.
Bukti kedermawanan Usman bin Affan, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, beliau pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1.000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.
Di masa pemerintahannya, Usman bin Affan melakukan kodifikasi (menyusun atau membukukan) kitab al–Quran karena beliau khawatir akan terjadi perbedaan al–Quran.
Kemudian, beliau membentuk panitia penyusunan al–Quran yang diketuai oleh Zaid bin Sabit dengan anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris.
Panitia tersebut bertugas menyalin ulang ayat-ayat al–Quran dalam sebuah buku yang disebut Mushaf dan diperbanyak 4 (empat) buah (exemplar).
Satu buah disimpan di Madinah yang disebut Mushab al-Imam atau Mushab Utsmani, empat buah lainnya dikirim ke Mekah, Suriah, Basrah dan Kufah.
Di samping itu, beliau juga merenovasi Masjid Nabawi di Kota Madinah, dengan cara memperluas dan memperindah bentuknya.
4. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang khulafaur rasyidin yang terakhir.
Ali merupakan anak dari paman Rasulullah saw., yaitu: Abu Thalib yang selalu membela dakwah Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang pemberani.
Hal itu sudah dibuktikan Ali bin Abi Thalib ketika harus menggantikan tidur Rasulullah SAW.
Padahal di luar rumah pemuda-pemuda Quraisy menyakiti Rasulullah SAW yang akan pergi hijrah.
Masa pemerintahan Ali kurang lebih selama lima tahun (656-661 M).
Selain pemberani, Ali bin Abi Talib juga seorang pemimpin yang peduli terhadap pendidikan.
Sebagai contoh, beliau mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak-anak.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin Abi Thalib mengharuskan pegawainya jujur, cakap, dan bertanggung jawab.
Beliau juga memajukan bidang Ilmu Bahasa, serta mengembangkan bidang pembangunan, terutama di Kota Kufah sebagai pusat Ilmu Tafsir, Ilmu Hadi¡, Ilmu Nahwu dan ilmu pengetahuan lainnya.
Sumber: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 6