Apa itu Laptop Merah Putih ? Produk Dalam Negeri Dipesan Nadiem Makarim untuk Digitalisasi Sekolah

Tentunya, ini merupakan langkah baik di tengah membanjirnya barang-barang teknologi luar negeri di pasar Indonesia, khususnya laptop.

Editor: Jimmi Abraham
d3sign/Getty Images via Business Insider
Ilustrasi membersihkan laptop dengan kain mikrofiber. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akhirnya, Pemerintah Indonesia mempercayakan pembuatan laptop produk dalam  negeri untuk kebutuhan digitalisasi sekolah.

Tentunya, ini merupakan langkah baik di tengah membanjirnya barang-barang teknologi luar negeri di pasar Indonesia, khususnya laptop.

Pemerintah Indonesia  berupaya mengurangi ketergantungan impor dari luar negeri melalui pemberdayaan produk dalam negeri.

Terkait hal ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, pemerintah akan mengalokasikan dana senilai Rp 2,4 triliun untuk membeli 240.000 laptop produk dalam negeri (PDN).

(Update berita techno lainnya disini)

Tips Beli Laptop Bekas ! Perhatikan 10 Hal Ketika Membeli Laptop Bekas

Pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) itu merupakan bagian dari program digitalisasi sekolah.

Nantinya, perangkat ini akan dibagikan ke sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal.

"Pemerintah mengalokasikan Rp 2,4 triliun untuk dana alokasi khusus (DAK) pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk pembelian 240.000 laptop," terang Nadiem, dikutip dari KompasTV pada Jumat 30 Juli 2021.

Adapun produksinya, tambah Nadiem, akan dikembangkan oleh konsorsium bentukan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ilustrasi membersihkan laptop dengan kain mikrofiber.
Ilustrasi membersihkan laptop dengan kain mikrofiber. (d3sign/Getty Images via Business Insider)

Konsorsium itu bekerja sama dengan industri TIK dalam produksi tablet dan laptop Merah Putih untuk sekolah tersebut.

Nantinya, 400 SMK dan politeknik turut dilibatkan dalam perakitan dan after sales PDN TIK bermerek Dikti Edu tersebut.

Nadiem pun menjelaskan, pembelanjaan laptop dan produk TIK PDN akan dapat dilakukan sekolah lewat e-commerce SIPLAH.

Adapun pengawasan pembelanjaan laptop untuk pelajar tersebut akan dilihat dari laporan penggunaan dana BOS.

Tips Membeli Laptop Bekas untuk Mengurangi Risiko Kerusakan

Sementara itu, di kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, permasalahan utama belanja pemerintah pada bidang pendidikan adalah masih rendahnya belanja produk TIK buatan lokal dibandingkan dengan produk impor.

Atas dasar itu, pemerintah berupaya meningkatkan penggunaan produk TIK buatan lokal di sektor pendidikan, khususnya laptop.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved