Mundur Dari ASN dan Buka Usaha Kuliner, Lukman Ingin Boedjang Grup Mendunia

Datang ke Kota Pontianak di tahun 2010, bekal saat membantu sang bibi membuka lamongan di Jakarta coba diterapkan Lukman dengan membuka usaha Bakmie H

TRIBUNPONTIANAK/RIDHO PANJI PRADANA
Lukman owner Bebek Boedjang sekaligus Boedjang grup. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Merantau dari Lampung ke Jakarta, sampai akhirnya berkuliah dan menjadi seorang ASN dengan penempatan di Kota Pontianak tidak menyurutkan semangat Lukman, seorang ASN kantor pajak berwirausaha.

Pengalaman membantu bibi yang membuka usaha lamongan di Jakarta ternyata menjadi bekal dan membulatkan tekad pria yang merupakan owner Bebek Boedjang sekaligus Boedjang grup tersebut melebarkan sayapnya di dunia kuliner.

Walaupun memang jatuh bangun tentu dirasakan, namun hasil perjuangan itu pun tampak sudah mulai dirasakan ketika kedai bakso dan bebeknya ramai dikunjungi masyarakat hingga mempunyai pelanggan tetap.

Datang ke Kota Pontianak di tahun 2010, bekal saat membantu sang bibi membuka lamongan di Jakarta coba diterapkan Lukman dengan membuka usaha Bakmie Halim pada 2011.

Namun sayang, berjalan dua tahun usaha yang dirintisnya itu bangkrut karena tidak mendapatkan keuntungan dan malah merugi.

"Awal pertama buka Bakmie Halim 2011, berjalan dua tahun bangkrut. Nombok terus, padahal aku pinjam duit ke Bank pada awal usaha. Sempat stres awal-awal, rekan-rekan udah beli motor dan mobil bagus, kita nombok terus," ceritanya, Sabtu 24 Juli 2021.

Walau bangkrut, ternyata Lukman tak jera, ia mencoba kembali peruntungan di dunia kuliner. Ia beralih ke menjual hidangan bebek, dan disinilah mulai berhasilnya usaha ia.

"Setelah itu, buka usaha bebek. Pertama Bebek Bedjo, dan Alhamdulillah berhasil," katanya.

Saat membuka bebek Bedjo yang kini masih beroperasi di kawasan Jalan Pattimura Pontianak, ia masih berstatus PNS di Kantor Pajak.

Apakah Kuliner Termasuk dari 30 Wisata di Pontianak

Namun pada tahun 2018 ia memutuskan mengundurkan diri menjadi PNS, menurut Lukman disitulah momentum dirinya untuk melebarkan sayap agar semakin maju kedepan.

Buktinya, sampai dengan sekarang Lukman sudah ada tujuh brand dari Boedjang Grup. Mulai dari Bebek Bedjo, Bebek Boedjang, Bakso Tyga Sapi (BTS), Nasi Bakar Iga, Soto Semar, Muara Ikan Bakar, hingga Bandar Oedang.

Pertahun 2021, sudah ada 18 cabang se-Indonesia, tidak hanya di Pontianak, namun juga di Tanggerang, dan Serang.

Diungkapkan Lukman, saat membuka usaha bebek ia belajar dari resep orang tua, hingga dengan sekarang ia terus berinovasi dan menyesuaikan lidah masyarakat di Kota Pontianak.

"Kita awalnya pakai resep sederhana, dari orang tua. Namun kita dengar kata costumer jika ada asin, amis dan kurang kita sempurnakan. Resep yang sekarang sudah mengalami perubahan kali-kali," ujarnya.

Untuk menjaga rasa dari Bebek Boedjang, Lukman mengatakan ia melakukan pemusatan tempat produksi di satu tempat, sehingga hanya tinggal di distribusikan disetiap cabang yang ada.

"Ada orang kepercayaan yang untuk menimbang bumbu," bebernya.

Sementara untuk menjaga kualitas pelayanan, ia mengatakan Boedjang grup juga terus melakukan training mingguan, rapot hingga audit untuk mempertahankan rasa dan kualitas.

"Di cabang kita training. Jadi cabang-cabang itu seperti sekolah-sekolah, Universitas Boedjang Indonesia, setiap hari harus ada dipelajari," ujarnya.

Namun demikian, Lukman mengakui masa pandemi covid 19 memberikan dampak signifikan kepada pihaknya,

Sebelum covid, Lukman mengaku sudah mempunyai 350 karyawan, tetapi ketika ada PPKM ia harus melakukan pengurangan sehingga menjadi 250 karyawan, dan PPKM Darurat ini terus dilakukan pengurangan.

"Masa covid memang terasa dampaknya, teman-teman banyak gulung tikar, kita termasuk yang bertahan, alhamdulillah masih diberi kesempatan coba lagi," kata dia.

Perkenalkan Aplikasi Makan Bang
Tak patah arang, dimasa covid ini Lukman berinovasi. Untuk menimalisir dampak pandemi ini, Lukman mengatakan Boedjang Group meluncurkan aplikasi web, makanbang.id

Aplikasi makanbang.id itu merupakan wadah untuk konsumen atau masyarakat memilih makanan secara online.

Penggunaan aplikasi makanbang.id pun terbilang mudah, setelah membuka diwebsite, pelanggan bisa menggunakan akun medsos Facebook, atau akun google untuk mendaftar.

Feedback pun banyak didapat, pembelian pertama dapat lima poin free, dapatkan harga spesial, pesan duluan, drive thru, tak perlu antri kasir, bayar parkir dari aplikasi, reward setiap pembelian Rp. 40 ribu, fleksinal dan ada undian berhadiah langsung setiap bulan.

"Jadi orang bisa pesan via online menggunakan handphone sendiri. Jadi tidak lama mengantre, karena ada estimasi waktu, dan lebih protokol kesehatan karena mengurangi kontak. Ini motivasi Boedjang Grup dimasa pandemi dan memudahkan para costumer," ujarnya.

"Emang kita belum launching gede-gedean karena kita masih terus sempurnakan, nanti kalau sudah siap akan kita launching besar-besaran, namun sekarang sudah banyak yang terbantu dengan aplikasi makanbang.id, harapan kita dengan ini ada experince lain bahwa di Bebek Boedjang berbeda dengan tempat lain, apapun yang kita coba untuk memudahkan costumer," katanya.

Lebih lanjut, Lukman pun berharap Boedjang grup menjadi aset kuliner Pontianak yang mendunia. 

Biodata kuliner
1. Nama owner : Lukman
2. Jenis usaha : Kuliner Makanan
3. Nama usaha: Bebek Boedjang / Bebek Bedjo (2012)
4. Menu andalan/jenis menu: Bebek Belur, Ayam Bakar Rica-rica, Sambal Korek, Cabe Ijo dan Sambal Mangga
5. Memulai usaha sejak : 1438 H atau tahun 2014
7. Alamat Toko: Jalan M Sohor, Jalan Merdeka, Jalan Serdam, Jalan Ayani 2.
9. Medsos :
- Instagram : Bebek Boedjang.1438
- Facebook : Bebek Boedjang
- Gojek : Bebek Boedjang
10. Aplikasi Web
- makanbang.id (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved