idul adha
Doa Memotong Hewan Kurban Idul Adha dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam
Hukum orang berkurban, jika Anda menyembelih sendiri, hukum Anda menyembelih sendiri adalah sunnah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ibadah kurban di Hari Raya Idul Adha sangat dianjurkan.
Banyak sekali keutamaan bagi orang yang berkurban hewan berupa kambing atau sapi.
Tahun ini, Hari Raya Idul Adha tinggal menghitung hari, jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 atau 10 Dzulhijjah pada penanggalah Hijriah.
Mengeluarkan hewan kurban menjadi bentuk ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bahkan ada beberapa dalil yang langsung menyandingkan shalat dengan ibadah kurban.
Selain itu ada pula ibadah lainnya yang juga disunnah tepat di hari raya idul adha.
Seperti sholat ied mendengarkan khutbah serta mandi sebelum ke masjid untuk melaksanakan sholat ied.
( Update Info Idul Adha Klik Di Sini )
Hari Raya Idul Adha point utamanya Haji dan Kurban, banyak pertanyaan tentang seputar kurban.
Diantaranya terkait penyembelihan hewan kurban, hukum penyembelihan yang dilakukan pemilik hewan.
Buya Yahya memberikan penjelasan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV dalam menjelis di sesi tanya jawab.
Apakah boleh menyembelih hewan kurban sendiri, sedangkan di lingkungan ada orang alim dan mengerti menyembelih tapi tidak meminta bantuan karena ingin bisa ?
Buya Yahya menjawab bahwa hukumnya adalah Sunnah dan menjadi suatu bentuk kesempurnaan.
Hukum orang berkurban, jika Anda menyembelih sendiri, hukum Anda menyembelih sendiri adalah sunnah.
Jika Anda ingin berkurban dan Anda mampu dan bisa untuk menyembelihnya, tidak perlu alim-aliman, pokoknya pinter aja pegang pisau dan tahu mana yang harus disembelih.
"Asalkan Anda bisa menyembelih, maka hukum menyembelih kurbannya sendiri adalah sunnah. Itu saja, kalau Anda serahkan pada orang lain boleh-boleh saja.
"Sunnah, ingat menyembelih kurban sendiri adalah sunnah, sempurna dalam mengabdi, tidak merepotkan orang lain.
Sembelih sendiri, kuliti sendiri, bagi-bagi, sempurna, tidak merepotkan orang lain," ungkapnya.
Sunnah menyembelih dan Nabi melakukan itu sendiri, Nabi menyembelih dengan tangan beliau sendiri.
Doa Memotong Hewan Kurban Idul Adha
اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ
"Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm."
Artinya: "Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub-ku."
Tata Cara Menyembelih hewan kurban sesuai syariat Islam.
1. Menyiapkan pisau atau alat penyembelihan sejenisnya yang telah diasah tajam.
2. Menghadapkan hewan yang akan disembelih ke arah kiblat.
3. Membaca doa.
4. Menyembelih hewan kurban dengan memotong leher atau tenggorokannya, tepat di urat nadi.
Berikut deretan ibadah di Hari Raya Idul Adha
Sebelum berangkat ke Masjid untuk menunaikan sholat atau berangkat ke masjid di sunnahkan mandi.
Niat Mandi hari Raya Idul Adha
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu Ghuslu Li'idil Adha Sunnatallillahi Ta'ala
Selanjutnya Sholat Idul Adha 2 rakaat dengan 7 takbirotul ihram di rakaat pertama dan 5 takbirotul ihram di rakaat kedua.
Sebelum sholat bilal akan membacakan seruan untuk sholat
الصَّلاَةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
Niat sholat Idul Adha
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala
Setiap setelah takbir tersebut, baik dalam rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih:
سُبْحَانَ اللَّهِِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِِ وَلَا إلَهَ إلَّااللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar.
Artinya: Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.
Selesai sholat bilal melakukan tugasnya berdiri menghadap jamaah dengan memegang tongkat.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمُ عِيْدِ الْأَضْحَى وَيَوْمُ السُّرُوْرِ وَيَوْمُ الْمَغْفُوْرِ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ أَنْصِتُوْا أَثَابَكُمُ اللهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ، وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ الله
Setelah bilal selesai membaca, imam naik ke mimbar lantas mengucapkan salam. Setelah imam salam, bilal berbalik menghadap kiblat kemudian membaca shalawat dan doa sebagai berikut :
اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَاناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ … اللهم قَوِّ الْإِسْلَامَ وَالْإِيْمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِ الدِّيْنِ، رَبِّ إخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Setelah khutbah selesai, ada baiknya semua jamaah tidak beranjak dahulu.
Akan lebih baik jika seluruh jamaah melakukan musfofahah / saling bersalaman dengan membuat formasi yang rapi (tidak berjubel) sambil sama-sama mengumandangkan shalawat.
Hal itu dilakukan jika kondisi normal, namun pada saat pandemi ini ada kebijakan tersendiri dengan shaff yang jarang dan tidak ada saling bersalaman lagi.
(*)